Bisnis.com, BANDUNG – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggunakan sejumlah media sosial untuk memberikan sosialisasi dan informasi mengenai cara menghadapi penyebaran epidemi virus corona yang melanda banyak negara, termasuk Indonesia.
Dilansir dari The Verge, WHO telah meluncurkan akun TikTok yang digunakan untuk meluruskan sejumlah hoax atau informasi sesat mengenai virus corona. Pemanfaatan TikTok sebagai kanal sosialisasi disebabkan media sosial ini saat ini sedang popular di berbagai belahan dunia dan dinilai dekat dengan kalangan milenial.
Kepala Pencegahan dan Penagan Infeksi WHO Benedetta Allegranzi menjelaskan melalui video tiktoknya, mengenai sejumlah tindakan yang dapat dilakukan untuk membuat diri kita lebih kebal terhadap virus corona.
Melalui video pendek tersebut, WHO menautkan situs resminya. Jika pengguna TikTok masih belum memahami mengenai informasi yang diterima dari video TikTok.
“Alasan Kami menggunakan TikTok untuk memberikan kepada masyarakat mengenai nasihat kesehatan yang bermanfaat dan tepat,” kata Benedetta dalam video tersebut, Selasa (3/3).
Di samping itu, peluncuran akun TikTok adalah bagian dari metode WHO untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai coronavirus dari orang-orang yang aktif bersosial media khususnya TikTok.
Menurut Tinjauan Teknologi MIT, WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah menghabiskan beberapa minggu terakhir melawan informasi yang sesat mengenai virus. Umumnya, informasi tersebut tersebar di platform digital seperti Facebook, Twitter, Tencent, dan TikTok.