Entertainment

Konser 'Ambyar Tak Jogeti' Didi Kempot Digelar Juli 2020

Rezha Hadyan
Rabu, 11 Maret 2020 - 13:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Didi Kempot bakal menggelar konser akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta dalam rangka memperingati 30 tahun kariernya sebagai musisi campursari.

Konser yang bertajuk “Ambyar Tak Jogeti, 30 Tahun Lord Didi Kempot Berkarya” itu rencananya akan digelar pada 10 Juli 2020. Pada konser tersebut musisi asal Surakarta, Jawa Tengah itu akan berkolaborasi dengan dua musisi daerah senior, yaitu Yopie Latul dan Victor Hutabarat.

Keduanya dipilih oleh promotor PT Garindo Media Tama untuk menemani Didi Kempot di atas panggung lantaran konsisten selama lebih dari tiga dekade mempopulerkan musik dari daerahnya masing-masing.

“Ketiganya merupakan legenda dengan ciri khasnya masing-masing dari daerah yang berbeda, dari Jawa, Ambon, dan Batak. Saya berani [menggelar konser di SUGBK] tetapi mereka bertiga jauh lebih berani karena selama 30 tahun bahkan lebih konsisten dengan musik berbahasa daerah,” kata Direktur Utama Garindo Media Tama Dian Eka Yanto Suryanegara di Jakarta Selasa (10/3/2020).

Lebih lanjut, menurut Dian Eka SUGBK dipilih sebagai lokasi konser dengan pertimbangan permintaan dari penggemar Didi Kempot yang menamai dirinya sebagaI “Sobat Ambyar” di berbagai sosial media. Walaupun izin untuk penyelenggaraan konser Ambyar Tak Jogeti, 30 Tahun Lord Didi Kempot Berkarya” masih diproses oleh pihak berwenang, dirinya yakin bahwa konser tersebut bisa terselenggara dengan baik.

“Kami sudah booking ke pihak SUGBK, untuk perizinan dan yang lain-lain masih diproses seluruhnya. Kenapa ini kami umumkan lebih awal walaupun perizinan belum selesai? Karena mengikuti jadwal dari Didi Kempot yang sedemikian padatnya. Demikian halnya dengan konser yang berlangsung di hari Jumat, mengikuti jadwal beliau juga yang padat,” tuturnya.

Dian Eka menambahkan konser “Ambyar Tak Jogeti, 30 Tahun Lord Didi Kempot Berkarya” akan dibuat layaknya konser musisi-musisi internasional yang sebelumnya pernah digelar di Indonesia. Selain itu, untuk memeriahkan konser tersebut akan disediakan pula panggung tambahan di luar area SUGBK yang akan menampilkan musisi-musisi dari berbagai daerah di Indonesia.

“Semua akan dibuat berstandar internasional, fasilitas kami beri yang terbaik, soudsystem juga terbaik, panggung berukuran 25 m2, layar LED ukuran 200 m, baju yang digunakan juga rancangan desainer terkenal. Ini untuk membuktikan bahwa musik daerah bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, Didi Kempot mengatakan bahwa konser “Ambyar Tak Jogeti, 30 Tahun Lord Didi Kempot Berkarya” merupakan suatu kebanggan bagi dirinya dan seluruh musisi daerah yang ada di Indonesia. Menurutnya, konser tersebut merupakan hasil dari kerja keras selama puluhan tahun dari seluruh musisi daerah di Indonesia.

“Kebanggan untuk saya sebagai seniman atau musisi tradisional. Ini bisa dibilang sebagai kado istimewa untuk musisi tradisional. Ternyata ada yang peduli dan berani mengusung kami, musisi tradisional di SUGBK. Tidak pernah bermimpi sebelumnya bisa tampil di SUGBK,” katanya.

Lebih lanjut, pria dengan nama asli Dionisius Prasetyo itu mengatakan dirinya bersama dengan Yopie Latul dan Victor Hutabarat akan memberikan kejutan pada konser “Ambyar Tak Jogeti, 30 Tahun Lord Didi Kempot Berkarya”. Kejutan tersebut berupa penampilan ketiganya yang akan menyanyikan lagu andalan masing-masing bersama-sama.

“Kejutannya adalah lagu-lagu andalan kami akan dinyanyikan bersama-sama. Ini tentunya sebagai gambaran bagaimana persatuan bangsa Indonesia. Lewat musik-musik tradisional kita perkuat persatuan dan kebhinekaan,” tuturnya.

Selain itu, Didi Kempot juga akan menyanyikan lagu-lagu lamanya yang mungkin tak sepopuler lagu “Pamer Bojo” dan “Banyu Langit”. Lagu-lagu tersebut diantaranya berjudul “Ojo Sujono”, “Ronce-Ronce Melati”, dan “Tatu”.

“Lagu lama seperti “Cidro” dan “Stasiun Balapan” tentunya akan dinyanyikan juga karena itu yang membawa saya Didi Kempot bisa sepopuler sekarang. Konser ini buat semuanya, Simbah yang mau datang nggeh monggo, Pakde Budhe nggeh monggo, teman-teman milenial pastinya,” pungkasnya.

Yopie Latul, musisi asal Ambon yang dikenal lewat lagu “Poco-Poco” menyebut dirinya berterimakasih kepada Didi Kempot yang berhasil mengangkat kembali pamor musik daerah. Dia tak menampik bahwa lagu-lagunya kembali populer usai lagu-lagu campursari Didi Kempot naik daun kembali.

“Kita musisi daerah bisa saling mendukung, harapannya lagu-lagu daerah ngetop kembali dan bisa mempersatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” katanya.

Adapun, musisi Melayu dan Batak Victor Hutabarat mengatakan dirinya sebagai musisi daerah tak menyangka bisa mendapatkan kesempatan untuk tampil di SUGBK. Pasalnya, selama ini stadion yang diresmikan pada 1962 itu lebih banyak digunakan untuk menggelar konser musisi internasional.

“Saya masih bertanya-tanya, selama ini hampir tidak ada event untuk musisi Indonesia di SUGBK. Promotor engan keberaniannya mengusung kami musisi daerah, semoga acara bisa berlangsung dengan baik karena harga tiketnya pun tidak bisa dibilang mahal, ini murah,” katanya.

Tiket konser “Ambyar Tak Jogeti, 30 Tahun Lord Didi Kempot Berkarya” tersedia dalam lima kategori, antara lain Premium Tribune dengan harga Rp100.000, Regular Seat Rp150.000, Festival Standing Rp200.000, dan Seat Rp500.000. Belum ada informasi lebih lenjut kapan tiket akan dijual. Namun yang jelas, penjualan tiket seluruhnya akan dilakukan secara daring.

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro