Remdesivir
Remdesivir adalah obat antivirus yang awalnya dikembangkan untuk penyakit ebola. Akan tetapi, obat ini terbukti tidak efektif melawan penyakit tersebut.
Selanjutnya pada 2017, para peneliti dari University of North Carolina menemukan bahwa obat itu dapat menghambar virus corona yang menyebabkan penyakit wabah SARS dan MERS.
Oleh sebab itu, para peneliti saat ini berharap bahwa obat tersebut juga akan memiliki dampak untuk menghambat virus corona baru yang telah menyebabkan pandemi COVID-19.
Remdesivir bekerja dengan menargetkan enzin yang digunakan oleh virus corona untuk mereplikasi dirinya, karena virus tidak tidak dapat menyebar begitu enzimnya dinonaktifkan.
Sejauh ini, bukati dari pasien COVID-19 yang telah menggunakan obat remdesivir menunjukkan bahwa obat itu memang membantu beberapa orang. Uji klinis telah dilakukan di China dan Amerika Serikat.
Akan tetapi uji coba yang kini dilakukan oleh WHO akan menggunakan lebih banyak data dari negara-negara di seluruh, sehingga akurasi potensi efektivitasnya akan dikumpulkan bisa memberikan gambaran yang lebih jelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
