Bisnis.com, JAKARTA - Ahli kesehatan mengatakan, penampakan pada lidah bisa memberitahu kondisi kesehatan Anda, semisal ada risiko kanker pada lidah atau sifilis.
Berikut paparannya seperti dilansir Channel News Asia:
Lidah didominasi warna putih
Dr. Lim Keng Hua, ahli THT dari Mount Elizabeth Hospital di Singapura mengatakan dalam kebanyakan kasus, kondisi lidah putih tidak berbahaya dan kondisi sifatnya hanya sementara.
"Lapisan putih disebabkan oleh akumulasi sisa makanan, bakteri dan sel-sel mati antara papila yang membesar dan kadang-kadang meradang pada permukaan lidah," kata dia.
Lapisan putih ini bisa dihilangkan dengan menyikat lidah Anda dengan sikat gigi lembut atau menggunakan sikat khusus pengeruk lidah, scraper.
Cara lain untuk mengurangi lapisan ini yakni menghindari merokok, minum alkohol, menurut Dr. Anna See, ahli bidang otorinolaringologi di Departemen bedah kepala dan leher Singapore General Hospital.
Dia mengatakan, lapisan putih tidak normal. Penyebabnya bisa termasuk infeksi jamur, infeksi sifilis, kanker mulut atau lidah tahap awal, atau HIV.
“Lapisan putih tebal kadang-kadang dikaitkan dengan luka kronis, pendarahan mulut dan bau mulut, harus diselidiki oleh dokter spesialis untuk mengesampingkan penyebab yang mendasarinya,” kata See.
Baca Juga Lidah Mulus Pertanda Radang |
---|
Ada rambut tumbuh
Sisa makanan dan sel-sel mati ditambah kebersihan mulut yang buruk bisa membuat adanya rambut berwarna coklat atau hitam di permukaan lidah Anda, menurut See.
Lim mengatakan, selain tampilannya yang buruk, kondisi ini bisa memunculkan adanya rasa logam, bau mulut atau sensasi kesemutan.
Sikat gigi atau pengerik lidah akan menghilangkan rambut ini. Namun, ada suatu kondisi saat rambut ini tidak dapat dihilangkan, biasanya karena infeksi virus Epstein Barr, yang umumnya berhubungan dengan infeksi HIV.
Jika rambut tidak dapat dihilangkan atau terus berulang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Lidah seperti daging mentah
Jika lidah Anda terlihat merah dan bengkak, Anda mungkin menderita glositis atau peradangan lidah yang menyebabkan papila menghilang, membuat lidah Anda terlihat seperti daging sapi mentah, kata See,
Kondisi ini akibat kekurangan nutrisi dalam Vitamin B12 dan zat besi.
Menurut laman Healthline, obat hipertensi tertentu, makan makanan pedas dan bahkan pasta gigi juga bisa menyebabkan reaksi alergi ini.
Konsumsi zat besi dan Vitamin B12, serta menghindari pemicu yang menyebabkan reaksi seharusnya bisa membantu. Tetapi jika pembengkakan dan kelembutan tidak membaik atau mereka terus berulang sebaiknya periksakan diri pada dokter.
Benjolan di lidah
See mengatakan, benjolan pada lidah bisa disebabkan peradangan, penggunaan obat, defisiensi nutrisi atau iritasi mulut yang konstan.
Tetapi luka kecil yang tidak menyakitkan di lidah mungkin merupakan tanda sifilis, menurut Lim.
“Ketika tidak diobati, itu menjadi leukoplakia sifilis. Gejala lain mungkin bisa sakit kepala, nyeri sendi dan demam, " kata dia.
Saat ada luka, ini bisa menyakitkan atau tidak menyakitkan. Luka yang menyakitkan mungkin karena infeksi virus. Kondisi ini dapat pulih dalam beberapa minggu.
Jika borok atau luka bertahan lebih dari dua minggu sebaiknya segera cari pertolongan tenaga medis.
Bercak putih seperti peta dunia
Lim mengatakan kondisi ini akibat pergantian sel yang tidak merata di lidah. Menurut dia, tidak ada perawatan yang diperlukan dan tidak ada risiko kanker. Sebaiknya hindari makanan dan minuman yang menyebabkan ketidaknyamanan pada lidah.
Lidah pecah-pecah tanpa rasa sakit
Mungkin ada satu atau beberapa retakan tanpa rasa sakit di lidah Anda. Menurut See, ini merupakan lekukan atau celah dalam terbentuk di permukaan lidah. Biasanya tidak menyakitkan dan tidak berbahaya.
Di sisi lain, Lim mencatat tidak ada perawatan yang diperlukan selain meningkatkan kebersihan mulut Anda untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang terperangkap dalam celah itu.
Semacam ada lapisan keju di lidah
Lesi berwarna krem, putih, dan tebal di lidah atau pipi bagian dalam ini bisa menjadi tanda oral thrush atau infeksi jamur candida.
"Pertumbuhan jamur berlebihan terjadi karena terlalu sering menggunakan antibiotik, diabetes, zat besi dan kekurangan Vitamin B12, kebersihan mulut yang buruk, sistem kekebalan tubuh yang lemah, merokok, hipotiroidisme dan pengobatan kanker," ujar Lim.
Laman Mayo Clinic mencatat, walaupun ini kondisi umum namun lebih jarang terjadi pada orang dewasa ketimbang pada bayi