Bisnis.com, JAKARTA – Untuk Anda yang sedang merencanakan liburan ataupun staycation di salah satu hotel untuk melepas penat, ada sejumlah saran dari para traveler melalui masa wisata era normal baru.
Tantra Tobing, Luxury Travel Specialist menyatakan selama masa normal baru masyarakat masih diliputi kecemasan untuk berwisata. Bandara sebagai salah satu transportasi andalan yang menerima predikat sebagai fasilitas yang paling rentan menularkan Covid-19, kini sudah melakukan beberapa perubahan.
Salah satunya dengan pengecekan kondisi kesehatan para pelancong yang hendak memasuki bandara dan melakukan penerbangan. Tantra menyebut, saat ini bandara melakukan pengecekan suhu sampai tes sebelum pengunjung melakukan perjalanan.
“Jadinya kalau dulu ke bandara spare waktu hanya 2-3 jam, sekarang 5-6 jam lebih awal karena harus mengantri untuk tes kesehatan, dan wajib selalu memakai masker dan cuci tangan,” ungkap Tantra dalam webinar bersama Digibank DBS Indonesia, Rabu (15/7/2020).
Sebagai traveler yang suka bepergian dan menginap di hotel berbintang 5 serta melakukan perjalanan baik untuk liburan sampai pekerjaan, Tantra menyebut suasana bepergian kini jauh berbeda. Tenggat waktu yang lebih lama tak hanya untuk mengikuti tes kesehatan tetapi juga prosedur antrian baik di boarding gate sampai di pesawat.
Sebagai contoh, kini maskapai bukan hanya menerapkan pembatasan penumpang untuk jaga jarak tetapi juga melakukan penyesuaian dalam memanggil penumpang. Jika dulu penumpang dipanggil berdasarkan kelas duduk dan barisan, kini maskapai mengatur pemanggilan penumpang secara detail dan bertahap sesuai tempat duduk.
“Jadi biasanya yang dipanggil yang duduk dekat window dulu [jendela] lalu setelah yang di window ada, baru dipanggil yang duduk di isle [Lorong] pesawat. Kondisi ini mau tak mau memakan waktu ya,” kata Tantra.
Selain itu, penumpang juga tidak diizinkan membawa koper ke dalam cabin. Dia beralasan, cabin penumpang yang berisikan banyak barang adalah sarana penyebaran virus karena sering terjadi kontak antara penumpang dengan sesama penumpang maupun dengan staf. Seperti halnya menjaga higienitas X-Ray, maka para penumpang hanya diizinkan membawa sejenis hand bag alias tas tangan saja yang dipastikan tidak terjadi kontak dengan staf maupun penumpang lain.
Tantra menjelaskan kini para maskapai penerbangan juga tengah berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan fasilitas. Tak heran pula jika beberapa maskapai kelas dunia bahkan menyediakan alat pelindung diri [APD] khusus bagi para staf di penerbangan untuk menghindari infeksi Covid-19. Selain itu mekanisme pembagian makanan bagi penumpang juga tidak lagi seperti dulu, mayoritas maskapai mulai memakai bungkusan makanan sekali pakai guna menghindari kontak antar staf dan wisatawan.
“Rata-rata di masa normal baru ini wisatawan tetap mengutamakan kesehatan, kenyamanan dan keselamatan,” tuturnya.