Ilustrasi pertemanan
Relationship

Ciri-ciri Teman Palsu, Harus Segera Dijauhi!

Mia Chitra Dinisari
Senin, 7 Juli 2025 - 19:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Punya teman, adalah hal yang menyenangkan dalam menjalani hidup.

Anda bisa saling berbagi suka dan duka, dan juga menghabiskan waktu bersama-sama.

Akan tetapi, saat ini, banyak orang yang berpura-pura menjadi teman, dan ternyata hanya memanfaatkan Anda untuk kepentingan pribadinya.

Agar tidak terjerat pada tipu daya si teman palsu ini, simak ciri-ciri teman palsu berikut ini dilansir dari bolde

1. Tidak selalu ada saat Anda membutuhkannya

Teman palsu sering kali tidak ada saat Anda sangat membutuhkannya. Mereka punya bakat untuk menghilang saat hidup menjadi rumit, meninggalkan Anda untuk menghadapi kesulitan sendirian.

Alasan mereka tidak ada habisnya, dan kehadiran mereka hanyalah fatamorgana, selalu ada di depan mata tetapi tidak pernah dapat dijangkau. Menurut Dr. Jan Yager, pakar persahabatan dan sosiolog, teman sejati meluangkan waktu untuk Anda karena mereka menghargai hubungan, sedangkan teman palsu mengutamakan kenyamanan mereka.

2. Selalu Negatif

Teman palsu sering kali memiliki awan negatif yang menyelimuti mereka, dan mereka senang merusak suasana hati Anda. Tidak ada pencapaian Anda yang cukup baik, dan mereka cepat mengabaikan keberhasilan Anda. Negatifitas yang terus-menerus ini dapat menguras emosi dan bahkan dapat membuat Anda meragukan pencapaian Anda sendiri seiring berjalannya waktu. Penting untuk mengenali pola ini sebagai cerminan rasa tidak aman mereka, bukan komentar tentang harga diri Anda.

3. Selalu Bersaing dengan Anda

Seorang teman palsu memperlakukan persahabatan Anda seperti permainan zero-sum, di mana keberhasilan satu orang secara otomatis mengurangi keberhasilan orang lain. Mereka memandang setiap pencapaian Anda sebagai tantangan, yang memicu persaingan tak terucapkan yang dapat melelahkan dan tidak perlu. Persaingan ini terwujud dalam cara-cara yang halus, mulai dari mengungguli cerita Anda hingga mengecilkan pencapaian Anda dengan komentar-komentar pasif-agresif. Penelitian oleh psikolog Dr. Sherrie Campbell menunjukkan bahwa teman-teman yang beracun sering kali memanfaatkan persaingan untuk menutupi rasa tidak aman mereka sendiri.

4. Hanya Ada untuk Bersenang-senang

Ciri khas teman palsu adalah kegemaran mereka untuk muncul hanya di saat-saat bahagia, ingin berbagi kegembiraan dengan Anda tetapi tidak ada saat mendung. Kenalan yang datang di saat-saat baik ini pandai berpura-pura tertarik saat ada kesenangan yang bisa didapat, tetapi menghilang saat Anda butuh tempat untuk menangis. Mereka senang di hari-hari cerah Anda tetapi tidak bisa ditemukan saat badai melanda. Penting untuk menyadari bahwa persahabatan seperti itu berakar pada kenyamanan daripada kepedulian yang tulus.

5. Bergosip Tentang Anda

Seorang teman palsu tidak akan ragu untuk membagikan detail pribadi Anda dengan orang lain, menggunakan rahasia Anda sebagai bahan pembicaraan. Perilaku ini tidak hanya merusak kepercayaan Anda, tetapi juga mengikis fondasi hubungan dari waktu ke waktu. Gosip adalah alat yang mereka gunakan untuk meninggikan diri mereka sendiri dengan mengorbankan Anda, sering kali memutarbalikkan narasi agar sesuai dengan agenda mereka. Menurut Dr. Joseph Burgo, seorang psikolog klinis, gosip dalam persahabatan adalah tanda bahaya yang menunjukkan masalah mendasar berupa rasa tidak aman dan manipulasi.

6. Senang Membuat Anda Merasa Bersalah

Teman palsu ahli menggunakan rasa bersalah sebagai senjata, memanipulasi situasi untuk menjadikan diri mereka sebagai korban abadi. Mereka memanfaatkan perasaan berkewajiban Anda, secara halus menyiratkan bahwa Anda berutang waktu, energi, atau sumber daya kepada mereka. Rasa bersalah ini sangat membebani secara emosional, sering kali membuat Anda mempertanyakan batasan dan harga diri Anda. Sangat penting untuk mengenali pola ini dan memahami bahwa persahabatan yang sehat tidak boleh membuat Anda merasa berutang.

Sebaliknya, teman sejati menghargai otonomi Anda dan tidak pernah menggunakan pemerasan emosional. Mereka memahami bahwa hubungan adalah tentang rasa saling menghormati dan mendukung, bukan paksaan atau kewajiban. Saat Anda menghabiskan waktu bersama, itu terasa positif dan membangkitkan semangat, bebas dari agenda tersembunyi atau ikatan emosional apa pun. Jika seseorang terus-menerus membuat Anda merasa bersalah, itu pertanda bahwa persahabatan itu mungkin lebih beracun daripada mendukung.

7. Meremehkan Perasaan Anda

Teman palsu sering kali meremehkan emosi Anda, meremehkan perasaan dan pengalaman Anda sebagai sesuatu yang tidak penting atau berlebihan. Mereka mungkin menanggapi kekhawatiran Anda dengan ketidakpedulian atau sikap merendahkan, membuat Anda merasa tidak didengarkan dan tidak dihargai. Sikap meremehkan ini dapat merusak, mengikis harga diri dan kesejahteraan emosional Anda seiring berjalannya waktu. Menurut penelitian oleh Dr. Kristin Neff, seorang peneliti pelopor tentang kasih sayang terhadap diri sendiri, sikap meremehkan seperti itu dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan kecerdasan emosional.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro