Bisnis.com, JAKARTA - Merck, perusahaan sains dan teknologi memperkenalkan Luminex® dan MILLIPLEX® MAP salah satu teknologi dan instrumen yang dapat membantu penelitian Covid-19.
Luminex® dan MILLIPLEX® MAP merupakan sarana pendukung riset imunologi dalam upaya pengembangan solusi penyembuhan untuk Covid-19. Demikian disampaikan Dyah Nadira Zarra, Commercial Marketing Manager for Research, Merck Life Science Indonesia, dalam Disrupto Digital Fest mengenai bagaimana peranan Merck dalam “How To Prepare The Next Health Pandemic”.
Dia menjelaskan Merck bermitra dengan Luminex Corporation, inventor dari teknologi xMAP® multi-analyte profiling, mengembangkan MILLIPLEX® MAP assays dan kit. MILLIPLEX® MAP menawarkan kemudahan dan kemampuan untuk melakukan kuantitasi analit biomarker dalam jumlah besar (kustomisasi hingga 100 analit) dalam satu reaksi untuk membantu memahami respon imun pada manusia.
Selain riset terkait immunoassay, bisnis Life Science Merck juga menyediakan reagent, media dan serum sel kultur, genomik kit hingga lini sel untuk keperluan riset terkait dengan COVID-19. Berkolaborasi dengan institusi riset di Indonesia seperti LIPI Bioteknologi, Biofarma, Eijkman Institute, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan lainnya, Merck menyediakan material pembuatan Viral Transport Medium (VTM), qRT-PCR kit untuk amplifikasi DNA, hingga antibodi dan lini sel untuk studi model penyakit paru.
Menurutnya, dengan misi menuntaskan permasalahan tersulit di life science melalui kolaborasi dengan komunitas sains, bisnis Life Science Merck menyediakan solusi untuk studi immunoassay untuk mendeteksi “Badai Sitokin” pada penelitian terkait Covid-19.
Cytokine Storm atau “Badai Sitokin” merupakan respon sistem kekebalan tubuh berlebih terhadap infeksi virus, salah satunya adalah infeksi SARS-CoV-2.
Sitokin merupakan protein berukuran kecil yang berfungsi penting dalam proses cell signalling dan dalam konsentrasi normal berfungsi untuk melindungi tubuh manusia dari adanya infeksi. Namun dalam kondisi tertentu seperti pada infeksi SARS-CoV-2, respon hiperinflamasi berlebihan memicu produksi sitokin berlebih yang justru dapat membahayakan tubuh manusia.
Badai Sitokin dapat menyebabkan kondisi serius pada penderita Covid-19, seperti penggumpalan darah dan penipisan dinding pembuluh darah yang menyakibatkan gangguan pernapasan, kerusakan fungsi organ jantung, gagal ginjal, dan pada akhirnya, kerusakan multi organ.