Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menunjuk Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk melakukan uji klinis fase terapi sel punca mesenkimal atau mesenchymal stem cell (MSC)pada pasien Covid-19 dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) atau kondisi ketika cairan menumpuk di kantong udara paru-paru dan mengurangi organ-organ oksigen.
Dalam siaran pers yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, Kepala Pusat Litbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Badan Litbangkes Kemenkes, dr. Irmansyah, selaku koordinator penelitian berharap adanya dukungan dan kerja sama semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian, mulai persiapan sampai tahap akhir diperolehnya hasil penelitian, serta publikasi di jurnal ilmiah yang bereputasi.
Direktur Utama RS dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dr. dr. Khalid Saleh menegaskan pihaknya berlomitmen untuk melakukan uji klinis terapi sel punca mesenkimal pada pasien Covid-19 dengan ARSD ini sampai tahap akhir.
Adapun uji klinis terapi stem cell pada pasien Covid-19 dengan ARDS merupakan kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes dengan Perusahaan Biofarmasi Daewoong Infion Korea. Kerja sama uji klinis terapi sel punca mesenkimal ini termasuk salah satu agenda yang dibahas dan dilakukan penandatangan ulang MoUpada virtual Joint Working Group (JWG) RI-Korea ke-2 pada 6 Agustus 2020 lalu. Kemarin, Senin (10/8/2020), Kemenkes telah melakukan audiensi persiapan uji klinis ini.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, menerangkan kerja sama dilakukan untuk percepatan penemuan terapi yang efektif pada penyakit Covid-19, dengan melakukan uji klinis fase 1 terapi MSC.
Lebih lanjut dijelaskannya terapi sel punca bukanlah terapi yang asing. Memiliki julukan “obat modern”, terapi ini diharapkan dapat mengatasi masalah gejala pernafasan akut (ARDS) yang timbul pada pasien Covid-19. Stem cell sendiri tidak bekerja secara langsung membunuh virus, melainkan memiliki fungsi sebagai immunomodulator yang menekan produksi substansi-substansi reaktif penyebab hiperinflamasi dan mencederai jaringan paru.
"Selain itu sel punca mesenkimal memiliki efek antifibrotik yang dapat menggantikan jaringan paru yang fibrosis atau cedera akibat hiperinflamasi," terangnya seperti dikutip Bisnis dalam siaran pers, Selasa (11/8/2020).
Menurut hasil penelitian di negara lain yang diterbitkan dalam bentuk systematic review dan meta-analisis, sel punca mesenkimal telah terbukti aman, dengan efek samping minimal, dan bermanfaat menurunkan kematian dan perbaikan fungsi paru pada pasien dengan masalah ARDS, Produk terapi sel punca mesenkimal katanya telah melalui fase uji pre-klinis, terbukti aman dan berkhasiat.
