Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi info perkembangan situasi wabah Covi-19 di Jenewa, Swiss (24/2/2020). /Antara-Reuters
Health

WHO Tak Yakin Vaksin Covid-19 yang Aman Tersedia Hingga Pertengahan 2021

Syaiful Millah
Rabu, 9 September 2020 - 11:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – World Health Organization (WHO) menyebut bahwa upaya vaksinasi secara luas terhadap virus corona baru kemungkinan tidak akan tersedia hingga pertengahan 2021 mendatang.

Juru Bicara WHO Margaret Harris menuturkan bahwa tidak ada satupun dari kandidat vaksin potensial dalam uji klinis lanjutan yang telah memberikan sinyal jelas terkait kemanjuran atau keefektifan vaksin hingga 50 persen, seperti yang sedang diupayakan oleh lembaga.

“Kami benar-benar tidak mengharapkan vaksinasi secara luas sampai pertengahan tahun depan,” katanya dalam sebuah pertemuan PBB di Jenewa, seperti dikutip New York Post, Rabu (9/9).

“Banynak orang yang telah divaksinasi dan apa yang kami tidak tahu adalah apakah vaksin itu dapat bekerja ... pada tahap ini, kami tidak memiliki sinyal yang jelas apakah vaksin memiliki tingkat kemanjuran dan keamanan yang bermanfaat atau tidak,” imbuhnya,

Harris melanjutkan bahwa tahap ketiga penelitian keamanan, di mana vaksin-vaksin diuji klinis pada sejumlah besar orang, tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru. Fase ketiga bisa memakan waktu yang lebih lama untuk melihat seberapa protektif vaksin dan seberapa aman vaksin itu.

Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan yang dibuat oleh pejabat dari Center for Diseases Control and Preventions (CDC), yang menyatakan bahwa vaksin akan siap didistribusikan pada November tahun ini.

Kendati pernyataan dari CDC ini dinilai oleh sebagian pihak sebagai bahan kampanye dari pemilihan presiden Amerika Serikat. Vaksin Covid-19 merupakan isu yang sensitif untuk dijadikan komoditas politik, di tengah kontestasi pemilu AS yang sedang berlangsung.

Adapun, regulator obat Rusia juga telah memberikan persetujuan regulasi untuk vaksin Covid-19 yang diberikan pada Agustus lalu, setelah kurang dari 2 bulan melakukan pengujian klinis pada manusia. Hal ini juga telah meningkatkan kekhawatiran para pakar kesehatan.

Sementara itu, WHO juga memiliki aliansi vaksin global yang dikenal dengan Covax. Program ini bertujuan untuk memproduksi, membeli, dan mendistribusikan 2 miliar vaksin yang telah disetujui pada akhir 2021 mendatang.

Namun demikian, Amerika Serikat telah menolak kesepakatan ini dan mengamankan pasokan vaksinnya sendiri melalui kesepakatan bilateral dan kesepakatan langsung dengan sejumlah perusahaan swasta yang mengembangkan vaksin.

“Intinya, pintu kami selalu terbuka. Apa yang diinginkan dari Covax adalah memastikan semua orang di planet ini akan mendapat akses ke vaksin,” kata Harris.

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro