Pasangan baru menikah Duke dan Duchess of Sussex, Meghan Markle and Prince Harry, meninggalkan Kastil Windsor setelah upacara pernikahan untuk menghadiri resepsi di Frogmore House dengan tuan rumah Prince of Wales Windsor, 19 Mei 2018 - Reuters
Entertainment

Meghan Markle dan Pangeran Harry Ajak Pakai Hak Pilih, Trump: Saya Bukan Penggemar Mereka

Desyinta Nuraini
Kamis, 24 September 2020 - 15:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menanggapi video terkait Meghan Markle dan Pangeran Harry yang mengajak warga negeri Paman Sam memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum.

Meghan mengajak warga Amerika Serikat untuk menggunakan hak pilih, karena mereka telah menjadi warga Amerika. Sebagai negara demokrasi, Meghan dan Pangeran Harry mengajak warga bijak menggunakan hak pilih.

Namun Trump menyikapi video yang beredar dengan beberapa pernyataan yang tidak disangka.Trump mengungkapkan bahwa bukan penggemar Meghan dan Harry.

“Saya bukan penggemarnya.  Mungkin, dia juga pernah mendengarnya, tetapi saya berharap banyak keberuntungan untuk Harry. Dia akan membutuhkannya," ujar Trump di Gedung Putih seperti dilansir dari Channel News Asia, Kamis (24/9/2020).

Sebelumnya Meghan dan Pangeran Harry berpartisipasi dalam video Time 100 yang mendesak orang Amerika untuk memilih. Meghan yang merupakan warga Amerika, mengatakan dalam video tersebut bahwa pemilu setiap empat tahun disebut sebagai pemilu terpenting dalam hidup warga AS.

"Saat kami memilih maka suara kami didengar," tegasnya dalam video tersebut.

Sementara Pangeran Harry meminta orang Amerika untuk tidak mengindahkan perkataan yang mendorong kebencian, informasi yang salah, dan hal-hal negatif di media online.

Dalam video tersebut memang Meghan maupun Harry tidak menyinggung nama Trump atau penantang Demokratnya, Joe Biden, tetapi beberapa orang menafsirkan komentar mereka sebagai kritik terhadap Trump.

Pasangan itu baru-baru ini pindah ke rumah California setelah mengumumkan mereka berhenti dari tugas kerajaan dan pindah ke Amerika Utara akibat gangguan yang tak tertahankan dan sikap rasis dari media Inggris.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro