Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, mengubah berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hampir semua keputusan dalam keluarga diambil berdasarkan situasi terkini pandemi. Salah satunya, keputusan memiliki atau menambah momongan.
Ibu hamil menjadi salah satu kelompok yang berisiko atau rentan mengalami komplikasi jika tertular. Lantas, apakah pandemi membuat pasangan suami istri menunda kehamilan, dan bagaimana jika sudah dalam kondisi hamil saat pandemi meluas?
Teman Bumil dan Populix melakukan survei untuk melihat pengaruh Covid-19 terhadap keputusan untuk hamil. Survei ini dilakukan pada tanggal 3 hingga 10 September 2020, terhadap 1.754 followers Instagram atau pengguna Teman Bumil secara online.
Dari 1.754 responden yang mengisi survei, 77 persen merupakan ibu yang sedang hamil. Mayoritas (79 persen) mulai hamil di masa pandemi sejak Februari 2020. Sebagian besar (69 persen) merupakan kehamilan spontan, atau tanpa program kehamilan. Kebanyakan merupakan pasangan yang memang belum dikaruniai anak dan tidak berencana menunda kehamilan.
Lantas, bagaimana dengan pasangan yang tengah menjalani promil, apakah pandemi membuat mereka menghentikan program?
Terdapat 19 persen ibu yang sedang menjalani promil sejak sebelum pandemi berlangsung. Dari jumlah tersebut, 44 persen mengaku tetap melanjutkan promil di masa pandemi, meskipun hampir separuhnya (61 persen) mengaku memiliki kekhawatiran dengan pandemi COVID-19.
Sementara itu, 55 persen lainnya memutuskan untuk tidak melanjutkan promil di masa pandemi.
Dari peserta survei yang memang menunda kehamilan akibat pandemi Covid-19, paling banyak beralasan takut tertular COVID-19 saat hamil dan menulari janin, dengan presentase 53 persen.
Dari hasil survei juga ditemukan, rata-rata responden yang menunda kehamilan adalah wanita yang bekerja, karena menyadari risiko tertular Covid-19 lebih besar, dibandingkan dengan ibu yang merupakan ibu rumah tangga.
Mereka yang menunda kehamilan mengaku belum tahu sampai kapan mereka akan menunda kehamilan. Namun sebanyak 25 persen menjawab tegas, akan menunda kehamilan hingga pandemi Covid-19 berakhir.
Agar tidak terjadi kehamilan selama pandemi Covid-19, 43 persen wanita menggunakan alat kontrasepsi. Kondom menjadi pilihan yang paling populer dengan persentase 47 persen, diikuti dengan IUD 27 persen, pil KB (22 persen, spermisida (3 persen), dan diafragma (1 persen).