Bisnis.com, JAKARTA - Lidya Pratiwi mengganti nama menjadi Maria Eleanor dengan harapan memiliki masa depan yang lebih baik.
Usai keluar dari penjara, Lidya mengungkapkan bahwa nama yang dimiliki cukup berat, sebab dia harus menanggung beban yang tidak seharusnya ditanggung. Dia juga merasa tidak cocok dengan nama Lidya Pratiwi.
"Ganti nama, karena merasa berat dengan nama. Ada beban yang harusnya tidak aku pikul yang aku pikul," ungkapnya seperti dikutip dari siaran TV di iNews, Kamis (1/10/2020).
Untuk memasuki babak baru kehidupan, Lidya mengganti nama menjadi Maria Eleanor, artinya Maria adalah sosok seorang perempuan yang sangat keibuan dan Eleanor artinya cahaya. "Saya harap ke depannya semua bisa terang," ungkap Maria.
Usai keluar dari penjara, Maria memiliki aktivitas yang tidak padat. Dia mengaku lebih memilih olahraga, meskipun tidak teratur setiap hari, bersilaturahmi dengan kawan-kawan lama, dan beradaptasi dengan orang-orang dekat.
Lidya juga mengaku sempat tidak percaya diri dan merasa canggung untuk bertemu dengan orang-orang terdekatnya usai keluar dari bui. Dia keluar dari bui atas kasus pembunuhan dan perampokan. Proses adaptasi dengan orang-orang terdekatnya dilakukan untuk mengatasi rasa canggungnya.
Saat berada di program Call me Mel di iNews, Lidya mengungkapkan rasa canggung dan ketakutan muncul dari pemikiran orang-orang yang mengonsumsi berita. "Ya mau gimana juga ya, kita gak bisa mengubah pola pikir mereka dan aku harapkan itu bisa timbul dari hati masyarakat," ungkapnya seperti dikutip pada Kamis (1/1/2020).
Setelah keluar dari penjara, perempuan yang memiliki nama baru Maria Eleanor masih bertemu dengan teman-teman sekolah dan belum bertemu dengan kawan-kawan lama.
Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), dia berencana untuk melakukan silaturahmi dengan kawan-kawan lama. Aktivitas lain yang dilakukan yakni olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.
Sebagai informasi, pada 2006, Lidya Pratiwi sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia. Pemeran Jinny dalam sinetron Untung Ada Jinny terlibat dalam kasus pembunuhan berencana terhadap kekasihnya, Naek Gonggom Hutagalung.
Naek Gonggom dibunuh di penginapan Putri Duyung, kawasan Ancol, Jakarta Utara, yakni pada 28 April 2006.
Saat itu, otak pembunuhan tersebut adalah ibu dan paman Lidya, Vince Yusuf dan Tony Yusuf, serta seorang kenalan bernama Sukardi. Lidya Pratiwi secara hukum dinyatakan terlibat dalam kasus ini, sebab dia mengetahui rencana pembunuhan tetapi tidak mencegah aksi kejahatan tersebut.