Ilustrasi/epochtimes
Health

9 Orang Meninggal Karena Vaksin Flu di Korea Selatan, Warga Khawatir

Fransisco Primus Hernata
Kamis, 22 Oktober 2020 - 14:01
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sembilan orang di Korea Selatan meninggal dunia setelah disuntik vaksin flu. 

Hal itu, membuat khawatir masyarakat tentang tingkat keamanan vaksin bersamaan dengan program inokulasi musiman diperluas untuk mencegah potensi komplikasi COVID-19.

Terdapat lima kasus kematian baru yang dilaporkan pada hari Rabu (21 Oktober) saja, tetapi pihak berwenang tidak berencana menghentikan program vaksinasi, kecuali penyelidikan, termasuk post mortems, mengungkapkan kaitan antara keduanya. Pada penemuan awal tidak ditemukan kaitan antara kematian dan vaksin tersebut.

"Kami telah meninjau apakah layak melanjutkan vaksinasi atau lebih baik menunda dan menunggu hasilnya, dan menyimpulkan tidak ada hubungan langsung antara kematian dengan vaksinasi mengingat data terbatas yang kami miliki sekarang dan tanpa laporan post mortem yang rinci," ujar pejabat kesehatan Kim Joong-gon dalam sebuah penjelasan singkat seperti yang dikutip dari channelnewsasia.com.

Kim mengatakan penyelidikan awal terhadap enam korban mengungkapkan lima orang diantaranya memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik.

"Ini yang membuat kami sulit untuk mengeluarkan pernyataan kategoris," ujar Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip yang dikatakan dalam sebuah pengarahan pada hari Rabu (21 Oktober).

Dalam kasus kematian tersebut termasuk seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dan seorang pria berusia 70an.

Jeong Eun-kyeong, yang merupakan direktur dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA), memberikan pernyataan bahwa akan ada penyelidikan atas kematian orang-orang yang menerima vaksin, tetapi tidak ada alasan untuk menunda program tersebut.

Para pejabat bulan lalu mengumumkan rencana untuk mendapatkan 20 persen lebih banyak vaksin flu untuk musim dingin, untuk menyuntik 30 juta orang dalam upaya untuk mencegah fasilitis kesehatan.

Namun, dimulainya program vaksin gratis tersebut untuk sekitar 19 juta orang yang memenuhi syarat sempat ditunda selama tiga minggu setelah ditemukan bahwa sekitar 5 juta dosis telah terpapar pada suhu kamar saat diangkut ke fasilitas medis.

Vaksin flu Korea Selatan dipasok oleh pembuat obat yang berbeda, termasuk LG Chem dan Boryung Biopharma, sebuah unit dari Boryung Pharm.

Seorang anak laki-laki yang berusia 17 tahun yang meninggal pada hari Jumat (16 Oktober) adalah kematian pertama yang dicatat oleh petugas setelah menerima vaksin flu. Anak laki-laki itu meninggal dua hari setelah menerima suntikan flu di Incheon, dekat ibu kota Seoul.

Kemudian, seorang pria berusia 70-an, yang menderita penyakit Parkinson dan aritmia, adalah kasus kematian pada pasien terbaru. Pria itu meninggal di Daegu pada hari Rabu (21 Oktober), sehari setelah menerima vaksin flu. Pejabat Daegu mengatakan pria itu telah menerima vaksin sejak 2015 tanpa reaksi sebelumnya.

Para pejabat mengatakan 8,3 juta orang telah diinokulasi dengan vaksin flu gratis sejak program itu dilanjutkan pada 13 Oktober, dengan sekitar 350 kasus efek samping dilaporkan. Jumlah kematian tertinggi terkait dengan vaksinasi flu musiman adalah enam kasus pada tahun 2005, menurut kantor berita Yonhap.

Reaksi samping tersebut termasuk demam, diare dan alergi, pada 430 orang yang menerima suntikan. Jumlah tersebut lebih tinggi dari 132 dan 177 kasus efek samping yang dilaporkan masing-masing pada 2018 dan 2019. Sejak 2009, terdapat sekitar 25 orang yang telah menerima vaksinasi flu musiman meninggal, tetapi sebab-akibat.

Organisasi Kesehatan Dunia menyebut keragu-raguan vaksin sebagai salah satu dari 10 ancaman kesehatan global teratas tahun lalu.

Di Korea Selatan, menurut survei pada awal bulan ini menemukan bahwa 62 persen dari 2.548 responden di provinsi Gyeonggi, dekat Seoul, tidak akan mendapatkan vaksinasi COVID-19, bahkan jika vaksin disetujui, sampai semua pertanyaan mengenai tingkat keamanan vaksin dijawab secara sepenuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro