Seseorang mendapat tindakan medis melalui jendela kendaraan, sementara yang lainnya mengantre untuk melakukan uji asam nukleat, menyusul wabah Virus Corona penyebab Covid-19, di Beijing, China, Selasa (30/6/2020)./Antararnrn
Health

China Laporkan Klaster Baru Kasus Covid-19, Terbesar Sejak 7 Bulan Terakhir

Syaiful Millah
Selasa, 27 Oktober 2020 - 08:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – China telah melaporkan kasus virus corona terbesar dari kelompok asimptomatik dalam hampir 7 bulan masa pandemi. Hasil ini ditemukan selama upaya pengetesan terhadap 4,7 juta orang setelah ditemukannya infeksi.

Dilansir dari New York Post, Selasa (27/10) pihak berwenang di daerah Kashgar, Xinjiang ditutup sebagian setelah seorang perempuan berusia 17 tahun yang bekerja di pabrik garmen dinyatakan positif selama pengetesan mingguan rutin.

Tak lama setelahnya, pihak berwenang menguji 2,8 juta penduduk setempat. Hasil awal temuan menunjukkan ada 137 infeksi positif pada Minggu (25/10) dan 26 kasus baru pada Senin (26/10). Jadi total kasus infeksi baru yang ditemukan mencapai 163 kasus.

Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi sejak China mulai melaporkan penghitungan kasus hariannya pada 1 April lalu. Negara tersebut memang dinilai berhasil menekan laju penyebaran pada awal pandemi, tetapi diterpa sejumlah kemunculan kasus positif beberapa waktu terakhir.

South China Morning Post melaporkan keluarga terdekat remaja yang terinfeksi semuanya dinyatakan negatif, kendati tempat bekerja orang tuanya merupakan basis kasus positif kasus virus corona. Adapun, 831 pekerja di tempat perempuan itu bekerja semuanya dinyatakan negatif.

Skala dan kecepatan pengujian di China menyoroti dorongan penuh China untuk membasmi penyebaran dan penularan virus. Pada awal bulan ini, kota pelabuhan Qingdao juga menguji 9 juta populasi setelah adanya 12 kasus positif yang terdeteksi.

Sementara pandemi dilaporkan berasal dari Wuhan, China mengklaim memiliki kurang dari 100.000 kasus dan kurang dari 5.000 kematian berdasarkan data dari Johns Hopkins University. Alih-alih, jumlahnya yang relatif rendah banyak dicurigai oleh berbagai pihak.

Selain pengujian massal, pihak berwenang di Xinjiang juga segera memberlakukan pembatasan perjalanan, meminta seluruh penduduknya untuk tinggal di lingkungan mereka, dan menutup sekolah untuk sementara waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro