Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung mengatakan ide untuk membuat paspor Covid-19 untuk menunjukkan riwayat inokulasi dan infeksi orang-orang saat bepergian adalah menarik.
Hal itu menyusul rencana Badan penerbangan global IATA yang sedang mengembangkan satu set aplikasi seluler untuk membantu penumpang menavigasi pembatasan perjalanan COVID-19 dan secara aman membagikan sertifikat uji dan vaksin dengan maskapai penerbangan dan pemerintah.
Taiwan sendiri telah mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan dini dan efektif, dan sangat berhati-hati tentang kapan akan membuka kembali perbatasannya, yang sebagian besar masih tertutup untuk pengunjung.
Meski menganggapnya ide bagus, Chen mengatakan hal seperti itu "tidak mudah dilakukan", merujuk pada masalah seperti verifikasi sertifikat antar negara.
"Tapi kami berharap strategi semacam ini dikembangkan, sehingga setiap orang dapat memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang kesehatan atau situasi vaksinasi," katanya dilansir dari CNA.
"Meskipun tidak mungkin bisa 100 persen, jika mekanisme otentikasi antara negara dan pelabuhan dapat dikembangkan, itu akan membantu," tambah Chen.
Kasus Covid-19 di Taiwan mulai stabil, namun kasus impor masih diwaspadai yang membuat pemerintah ketakutan meskipun hanya ada sekitar 100 infeksi aktif secara total di pulau itu yang sedang diisolasi atau dirawat di rumah sakit.
Pemerintah telah merespons dengan pengetatan langkah-langkah, termasuk mewajibkan tes COVID-19 negatif untuk hampir semua kedatangan.
Sementara negara lain sedang menjajaki "gelembung perjalanan", Chen mengatakan itu bukanlah sesuatu yang Taiwan pertimbangkan saat ini.
Gelembung perjalanan udara yang sangat diantisipasi antara Singapura dan Hong Kong telah ditunda hingga tahun depan, kata otoritas kota pada hari Selasa, karena lonjakan kasus COVID-19 di Hong Kong.