Bisnis.com, JAKARTA - Anak-anak dianggap memiliki risiko rendah terinfeksi virus corona atau Covid-19. Kendati demikian meskipun tingkat morbiditas dan mortalitas pada anak-anak jauh lebih rendah daripada orang dewasa, anak-anak bisa saja mengalami gejala yang parah saat mereka terinfeksi.
Apalagi dalam laporan terbaru, sekelompok gejala baru mulai mempengaruhi anak-anak dengan cara yang paling buruk. Sesuai penelitian, Covid-19 dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) pada anak-anak. Anak-anak juga dapat menularkan virus tanpa menunjukkan gejala sama sekali atau hanya mengalami gejala ringan.
Melihat sejumlah fakta tersebut, para orang tua khawatir dan bertanya kapan anak-anak mendapatkan vaksin. Pasalnya vaksin yang tersedia saat ini seperti vaksin yang dikembangkan Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech, hanya ditujukan untuk orang dewasa.
Baca Juga Wajib Tahu! Pasien Virus Corona Bisa Tunjukkan Gejala Hingga 6 Minggu Setelah Diagnosis Awal |
---|
Melansir Times of India, Senin (14/12/2020), menurut ilmuwan dan profesional medis, anak-anak harus menunggu untuk mendapatkan vaksin hingga akhir 2021. Menurut para dokter dan ahli, vaksin saat ini mungkin tidak cocok untuk digunakan oleh anak-anak. Sementara uji klinis yang dilakukan sebelumnya terbatas pada orang dewasa, dan anak-anak masih harus menjalani fase uji coba untuk mendapatkan vaksin.
Lantas kapan uji coba vaksin untuk anak-anak? Baru saja dimulai. Pfizer telah memulai uji coba vaksin Covid-19 untuk anak-anak pada Oktober, dan membatasi pengujian untuk usia 12 tahun ke atas. Di sisi lain,
Moderna mengatakan akan segera memulai uji coba pada anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun. Selama proses ini, para profesional medis akan memeriksa dosis, interval antar dosis, dan jumlah dosis yang paling cocok untuk anak. Prosesnya bisa memakan waktu berbulan-bulan dan anak-anak mungkin harus menunggu hingga akhir 2021.
Meskipun uji coba vaksin pada orang dewasa telah terbukti lebih efektif daripada yang diharapkan, hingga kini belum diketahui efikasi dan keamanan vaksin untuk anak-anak. Saat ini para peneliti akan fokus terhadap efek samping vaksin yang sudah disuntikkan kepada orang dewasa.