Bayi prematur/antara
Health

Pandemi Bikin Ibu Hamil Berisiko Melahirkan Prematur

Syaiful Millah
Rabu, 23 Desember 2020 - 15:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Covid-19 telah menyebar luas dan jauh di seluruh dunia dengan efek mematikan di sebagian besar orang. Bukan hanya penduduk lanjut usia yang berisiko tinggi mengalami komplikasi dari penyakit mematikan ini, tetapi juga ibu hamil yang berisiko besar mengalami persalinan prematur.

Dikutip dari Pinkvilla.com, Rabu (23/12/2020), menurut berbagai penelitian, wanita hamil perlu ekstra hati-hati selama periode pandemi ini karena kemungkinan melahirkan prematur sangat tinggi. Persalinan prematur adalah saat bayi lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan.

Beberapa minggu terakhir kehamilan (37-40) adalah minggu-minggu paling penting karena otak dan organ indera bayi berkembang selama periode ini dan bayi juga mengalami kenaikan berat badan yang sehat selama minggu-minggu ini. Jika bayi lahir prematur, ia cukup lemah dan diawasi selama beberapa hari.

Menjadi positif Covid-19 selama kehamilan dapat berdampak buruk pada janin dan dapat dikaitkan dengan kelahiran prematur dan bahkan hasil yang parah. Ketika seorang wanita hamil tertular virus menular, sistem kekebalannya menyala dan melawan infeksi. Hal ini sering menyebabkan peradangan dalam tubuh, dan peradangan merupakan faktor risiko kelahiran prematur.

Bagaimana ibu hamil bisa ekstra hati-hati?

Jika seorang wanita hamil maka ia harus melakukan latihan jarak sosial sejak hari pertama masa kehamilannya. Memakai masker dan sering mencuci tangan adalah suatu keharusan.
Dia harus menghindari masuk ke dalam keramaian dan membatasi jalan-jalannya.

Dia bisa mendapatkan vaksinasi flu karena ini akan membantunya mengurangi kemungkinan terkena infeksi dan juga akan menjaga sistem kekebalannya tetap kuat. Sangat penting baginya untuk memeriksakan diri ke dokter jika dia mengalami kesulitan bernapas atau gejala lain yang terkait dengan Covid-19.

Anggota keluarga yang tinggal bersama ibu hamil juga harus menjaga jarak sosial dan menghindari pertemuan. Sanitasi semua yang berasal dari luar rumah baik itu bahan makanan, pakaian, obat-obatan, dll.

Ia harus memiliki pola makan seimbang termasuk sayuran berdaun hijau, buah-buahan segar, kacang-kacangan dan buah-buahan kering, dll. Makanan yang kaya omega 3, zat besi dan seng sangat bermanfaat selama ini. Dia harus tetap terhidrasi sepanjang hari.

Jika seorang wanita hamil menunjukkan gejala yang terkait dengan Covid-19 pada saat persalinan, maka ibu dan bayinya harus dipisahkan dalam isolasi minimal 14 hari untuk menghindari kemungkinan penularan.

Bagaimana Cara Merawat Bayi Prematur Selama Covid-19?

Bayi yang lahir prematur beresiko mengalami masalah kesehatan yang serius. Untuk menghindari hal tersebut, bayi prematur dipelihara di NICU sampai waktunya fit untuk pulang. NICU menyediakan perawatan khusus untuk bayi prematur.

Ibu sebaiknya tidak menemui bayinya jika dia positif COVID-19. Sangat penting untuk menjaga bayi tetap aman dari infeksi. Beberapa kerabat lain, yang hasil tesnya negatif Covid-19 harus menemani bayinya sampai ibunya pulih.

Meskipun ibu tidak dapat menyusui bayinya secara langsung, ia dapat memeras ASInya melalui pompa dan menyerahkan ASI yang telah diperah dalam botol kepada orang yang merawat bayinya. Ibu harus benar-benar memakai masker dan mencuci tangan sebelum memeras susu dan botol harus dibersihkan dengan benar sebelum digunakan.

Jangan izinkan siapapun untuk bertemu bayi sampai dia bugar. Minta orang untuk menjaga jarak sosial bahkan ketika bayi pulang. Orang harus selalu memakai masker dan membersihkan tangan mereka sebelum menggendong bayi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro