Pemeriksaan kanker payudara/webmd
Health

Menjaga Harapan Penyintas Kanker Payudara

Rezha Hadyan
Senin, 28 Desember 2020 - 12:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perubahan kondisi fisik ternyata bukan halangan bagi penyintas kanker payudara untuk kembali menjalankan aktivitas sehari-harinya di luar rumah. Alih-alih berdampak buruk, kembali beraktivitas selayaknya dalam kondisi normal justru memberikan dampak positif bagi diri mereka.

Ahli bedah onkologi, Walta Gautama mengungkapkan bahwa penyintas kanker payudara disarankan untuk tetap beraktivitas seperti biasa untuk mengembalikan rasa percaya diri dan menjaga kualitas hidup mereka. Karena berdiam diri di rumah tanpa melakukan aktivitas apapun makin membuat mereka merasa tertekan.

“[Kembali] berkarya atau bekerja adalah salah satu terapi psikis bagi survivor karena kembali membuat dirinya merasa berharga dan merasa normal kembali,” ujarnya.

Walaupun demikian, tak dapat dipungkiri jika kondisi fisik penyintas kanker payudara tak lagi sama seperti orang-orang pada umumnya. Mereka perlu melakukan beberapa penyesuaian untuk meminimalisasi risiko yang ditimbulkan akibat aktivitas yang dilakukan.

Walta menjelaskan hal pertama yang harus diperhatikan oleh penyintas kanker payudara sebelum kembali beraktivitas adalah memperhatikan aspek kesehatan fisik terdiri atas rangkaian pergerakan tangan, kekuatan otot, rasa sakit, limfedema, gangguan kognitif, kesehatan psikis, dan perubahan kegiatan pada kehidupan sehari-hari.

Kedua, hal yang tak kalah penting adalah berdiskusi dengan penyedia kerja tentang hal-hal yang dikhawatirkan sehubungan dengan pekerjaan seperti penyesuaian atas target pekerjaan, waktu bekerja yang ditingkatkan secara gradual, atau merubah tugas yang lebih sesuai.

“Kesiapan survivor kanker payudara untuk mulai berkarya tidak hanya bergantung pada kondisi fisik dan psikis pasien, namun juga tergantung pada jenis pekerjaannya, dikarenakan pasien adalah orang yang paling tahu kapan secara fisik dan mental siap untuk berkarya kembali,” tutur Walta.

Kemudian program rehabilitasi fisik tertentu juga diperlukan untuk mencapai level fungsional yang maksimal dengan mengurangi efek samping terapi seperti nyeri, kekakuan, keterbatasan gerakan.

Penyintas kanker payudara juga diminta untuk memulai aktivitasnya secara bertahap dan senantiasa berdiskusi dengan dokter tentang hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan pascaterapi.

Secara umum, tidak ada pembatasan jenis pekerjaan pada penyintas kanker payudara. Namun, Walta menegaskan aktivitas yang harus dihindari adalah membebani lengan di sisi operasi kanker payudara.

“Misalnya, pasien pasca operasi pengangkatan payudara di sisi kanan, maka sebaiknya menghindari beban di lengan kanan seperti mengangkat barang berat,” tambahnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar. Penyintas kanker payudara diminta untuk tetap produktif dengan memperhatikan kemampuan fisiknya untuk menjaga kualitas hidup.

“Para pasien dan survivor kanker payudara juga dianjurkan untuk tetap melakukan hobi dan kegemaran mereka untuk mengurangi kejenuhan dan stres. Tetap [menerapkan] gaya hidup sehat dengan berolahraga dan melakukan tahapan pengobatan rutin untuk kontrol ke dokter sesuai jadwal” katanya.

Terakhir yang tak kalah penting menurut Linda adalah mengupayakan diri untuk bersikap dan berpikir positif. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah bergabung dengan kelompok atau komunitas penyintas kanker payudara.

“Kelompok atau komunitas menjadi wadah berbagi informasi yang akurat, pengalaman para anggota group selama proses pengobatan, sebagai wadah memberikan semangat dan motivasi kepada sesama penyintas kanker payudara,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro