Bisnis.com, JAKARTA -- Bagi seorang seniman Teguh Ostenrik, masa pandemi virus corona (Covid-19) tidak membuat kreativitasnya terhenti begitu saja. Bahkan baginya, Covid-19 ini justru menjadi sumber inspirasinya dalam menghasilkan sebuah karya seni instalasi terumbu karang artificial yang diberi nama Domus Coronarius Cirsularis.
“Bagi saya, ada pandemi atau ngga ada pandemi. Ada vaksin atau ngga ada vaksin ya orang-orang kreatif akan terus berkarya secara kreatif. Tidak ada urusannya pandemi atau vaksin dengan kreativitas,” ujarnya.
Sebab, baginya komitmen untuk berkesenian tidak terbatas oleh apapun, termasuk dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, pandemi menjadi tantangan baru yang bagi seorang pelukis seperti halnya kanvas putih yang membuatnya mulai berkreasi dari awal.
Pandemi ini pula yang memberikan inspirasi baginya membuat karya instalasi berukuran panjang 15 meter dengan tinggi sekitar 5 meter yang dibuat dengan menggandeng Yayasan Terumbu Rupa dan Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Domus Coronarius Circularis siap ditenggelamkan di destinasi wisata Bangsring Underwater, Banyuwangi./Gino Franky Hadi
Untuk proses pembuatan karya Domus Coronarius Circularis yang kemudian ditenggelamkan di destinasi wisata Bangsring Underwater, Banyuwangi ini, dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk pengerjaan fisiknya, sementara itu proses kreatif berupa pemikiran dan konsep telah dipikirkan sekitar 4 bulan lamanya.
Melalui karyanya tersebut Teguh seperti menceritakan mengenai virus corona yang terlihat cantik secara motif dan bentuk tetapi dibalik itu semua, manusia tengah diuji. Domus sendiri memiliki arti rumah bagi terumbu karang dan biota laut, sedangkan coronarius menandakan kebangkitan bangsa dari pandemi. Adapun circularis mewakili roda kehidupan yang akan datang masanya untuk keluar dari masa krisis.
Pada 2021 ini, Teguh mengatakan bahwa dirinya akan tetap terus berkarya tanpa harus terbatas oleh angka tahun maupun vaksin dan hal lainnya.
Domus Coronarius Circularis segera ditenggelamkan di wisata Bangsring Underwater, Banyuwangi./Gino Franky Hadi
