Bisnis.com, JAKARTA - Tahun pertama pernikahan merupakan fase bulan madu. Sepasang anak manusia akan merasakan cinta merupakan suatu keajaiban dan penuh kebahagiaan.
Ada beberapa kesalahan paling umum sering yang dilakukan pasangan suami istri di tahun pertama pernikahan. Mengutip dari Sheknows, Senin (18/1/2021) berikut kesalahan-kesalahan tersebut:
1. Tidak melakukan sosialisasi
Pada tahun pertama menikah, pasangan suami istri harus melakukan sosialisasi dengan tetangga baru dan keluarga baru. Sangat tidak masuk akal untuk selalu bergantung pada pasangan sepanjang waktu.
2. Berharap pasangan berubah
Orang-orang mengira pernikahan akan membuat seseorang lebih dewasa, lebih tenang, dll. Jangan berharap pasanganmu sekarang berbeda dari tahun lalu.
3. Tidak tahu cara bertarung
Pasangan mungkin tidak tahu bagaimana bertengkar dengan pasangannya. Seorang terapis mengungkapkan ada beberapa pasangan yang mencari tahu penyebab gejolak emosi sebelum tidur.
“Bercakap-cakaplah dengan pasangan Anda saat Anda tidak sedang bertengkar dan tanyakan kepada mereka apa yang menyebabkan marah dan sesuatu benda yang berguna baginya,” katanya terapis tersebut.
4. Tidak berekspektasi tentang rumah tangga
Apakah Anda dibesarkan dengan keyakinan bahwa satu jenis kelamin tertentu bisa melakukan tugas rumah seharian penuh? Apakah Anda memiliki ekspektasi yang berbeda tentang siapa yang melakukan apa agar rumah tetap berfungsi?
“Duduklah dan bicarakan dengan pasangan Anda tentang bagaimana Anda dibesarkan tentang peran gender dan apa yang Anda yakini harus sama atau berbeda berdasarkan pendapat Anda. Buat ekspektasi yang jelas tentang siapa yang bertanggung jawab untuk apa. Ini mungkin mengejutkan Anda.
5. Memperjuangkan hal-hal kecil
Berdebat tentang dudukan toilet yang ditinggalkan dengan percikan air pipis, atau kotoran remah-remah di lantai tentunya akan membuat geram dan kesal. Coba atur nada bicara Anda agar tidak terjadi pertengkaran.
6. Tidak menghadiri konseling pranikah
Kebanyakan pasangan menghabiskan ribuan dolar untuk pernikahan yang mewah dan indah, tetapi mereka sama sekali tidak mengikuti konseling. “Bahkan ketika tanda-tanda masalah terlihat jelas dalam suatu hubungan, mereka sering merasa terlalu malu untuk mencari bantuan,” Ibinye Osibodu-Onyali, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi.
Konseling pernikahan bekerja sangat baik ketika hubungan belum mencapai titik di mana kedua pasangan memiliki pondasi yang kokoh.
7. Mencoba punya bayi segera
Bagi pasangan suami istri baru, tahun pertama merupakan masa-masa bulan madu. Pertimbangkan rencana untuk memiliki anak pada tahun berikutnya, sebab dibutuhkan kesiapan mental untuk memiliki bayi.
Saat awal-awal memiliki bayi, pasangan suami istri akan stres. Atau bahkan stres bisa saja terjadi pada ibu baru, karena suami tidak terlibat mengurus anak. Tentunya, diskusikan berapa banyak anak yang Anda inginkan, kesuburan dan waktu untuk memiliki anak.
8. Tidak mengatur keuangan
Pengantin baru jarang membicarakan tentang uang, tetapi uang sangatlah penting. Bicarakanlah kondisi keuangan dengan pasangan Anda dan tentukan formula yang cocok untuk Anda, meskipun ada rencana mengelola pendapatan Anda secara terpisah.
9. Melupakan pujian kecil
Hidup bersama dan berbagi kehidupan sering kali mengubah menjadi kebiasaan. Setelah menikah, Anda bisa saja jarang menggoda atau memberikan pujian kecil kepada pasangan Anda. Ini menyebabkan frustrasi bagi kalian berdua.