Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Covid-19 Sinovac telah memberikan tingkat kemanjuran yang sangat bervariasi di empat lokasi uji klinis.
Uji coba Turki menemukan inokulasi Sinovac China menjadi 83,5% efektif melawan virus korona, tingkat perlindungan yang lebih rendah dari prediksi awal negara tetapi jauh di atas perkiraan Brasil.
Suntikan CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac Biotech Ltd. itu juga diklaim 100% efektif dalam mencegah pasien covid-19 menjalani rawat inap, menurut uji coba Tahap 3 oleh Universitas Hacettepe di Ankara.
Turki telah menjalankan uji coba vaksin sejak September, dan temuan awal menunjukkan tingkat kemanjuran 91,25%, Kementerian Kesehatan mengumumkan pada akhir Desember.
Vaksin China telah memberikan tingkat kemanjuran yang sangat bervariasi di empat lokasi uji klinis, yang mengarah pada kekhawatiran apakah vaksin tersebut akan efektif dalam membendung wabah di negara-negara yang menjalankannya. Demikian dilansir dari Bloomberg.
Pejabat Brasil mengatakan suntikan CoronaVac 50,38% efektif dalam mencegah kasus virus korona, angka yang memenuhi ambang batas yang disyaratkan oleh regulator global untuk persetujuan tetapi itu jauh di bawah penilaian negara itu sebelumnya sebesar 78%.
Sinovac membela produknya pada Januari, dengan mengatakan meskipun pembacaan data tidak konsisten, vaksin itu lebih efektif dalam mencegah infeksi untuk dua dosis yang diberikan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Turki memiliki kesepakatan untuk membeli 100 juta dosis vaksin Sinovac, dan mulai menyuntik warganya pada Januari karena berusaha mencabut pembatasan pada ekonominya.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca berulang kali mengatakan CoronaVac lebih disukai karena ditemukan paling aman karena diproduksi menggunakan metode konvensional.
Namun demikian, Turki juga telah menandatangani kesepakatan untuk 4,5 juta dosis vaksin yang diproduksi oleh Pfizer Inc. dan BioNTech SE, dan mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan AstraZeneca Plc untuk pasokan suntikannya.