Bisnis.com, JAKARTA - Coronasomnia menjadi penyakit yang muncul saat ini. Coronasomnia merupakan istilah populer yang muncul selama pandemi, yaitu insomnia yang disebabkan oleh Covid-19.
Pakar kesehatan tidur, dr. Andreas Prasadja menjelaskan, fenomena pandemi ini mempengaruhi kualiatas tidur banyak orang di seluruh belahan dunia.
"Kata insomnia menjadi banyak dicari di Google sejak pandemi. Beberapa survei yang dilakukan menunjukkan bila 70 persen orang mempunyai masalah tidur saat ini," katanya secara virtual pada acara webinar dari Philips bertajuk world sleep day, Selasa (16/3/2021)
Meningkatnya penderita insomnia disebabkan oleh rasa cemas dan juga stress kerena dituntut untuk hidup berdampingan dengan wabah ini.
Aktivitas masyarakat berubah menjadi monoton.Dengan beraktivitas lebih banyak dari rumah, lingkungan menjadi itu-itu saja, cahaya yang di dapat juga itu saja.
Andreas juga mengatakan ritme hidup masyarakat yang monoton tersebut merusak irama hidup seseorang. Dari masalah tersebut membuatnya sulit untuk tidur.
Banyak sekali hal buruk yang ditimbulkan dari insomnia, terutama masalah imune. Kurang tidur akan membuat peradangan pada sel-sel inflamasi. Berkonsultasi pada dokter menjadi pertolongan yang paling tepat untuk mengatasi ini.
"Penderita insomnia akan mudah terserang penyakit termasuk virus Covid-19 yang saat ini sedang mengancam. Maka dari itu masalah ini tidak bisa dianggap sepele dan harus secepatnya diatasi," tutup Andreas.