Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Twitter Inc. telah mengadakan diskusi selama beberapa bulan terakhir terkait dengan pengambilalihan aplikasi obrolan berbasis suara, Clubhouse, yang belakangan menjadi tren.
Bloomberg melaporkan, Kamis (08/04/2021), seorang sumber dari salah satu perusahaan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kedua perusahaan tersebut mendiskusikan potensi valuasi senilai US$4 miliar untuk Clubhouse.
Dengan alasan privasi, sumber tersebut juga menambahkan bahwa kini diskusi tersebut belum kembali dilanjutkan dengan alasan yang tidak diketahui.
Pihak Twitter menolak berkomentar terkait kabar ini, begitu pula dengan pihak Clubhouse yang belum merespon kabar itu.
Pekan ini, Clubhouse dikabarkan sedang melalukan pembicaraan untuk meningkatkan pengumpulan dana dari investor dalam satu putaran dengan nilai valuasi sekitar US$4 miliar. Setelah pembicaraan dengan Twitter gagal dilanjutkan, Clubhouse mulai mempertimbangkan peningkatan nilai valuasinya.
Clubhouse merupakan aplikasi yang membiarkan penyelenggara mengadakan sebuah ruang obrolan layaknya siaran radio daring. Pendengar bisa mendengarkan wawancara atau diskusi bersama serta melakukan permintaan partisipasi di dalamnya.
Kini berusia satu tahun, Clubhouse telah menjaring sejumlah tokoh di industri bisnis dan hiburan serta telah memicu berbagai pengembang aplikasi media sosial untuk merilis fitur serupa dengannya. Beberapa pengembang yang telah mengonfirmasi pembuatan fitur serupa Clubhouse adalah Twitter, Facebook, LinkedIn, Slack, Discord, dan Spotify.
Saat ini Twitter telah meluncurkan kompetitor Clubhouse bernama Spaces yang rilis resmi pada akhir 2020 dalam bentuk aplikasi beta. Kini, Spaces telah merilis resmi fiturnya dan sedang dalam tahapan pengembangan lebih lanjut.