Bisnis.com, JAKARTA – Penulis Buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia Wuddy Warsono CFA mengajak para pembaca khususnya investor, bahwa kebahagiaan bukanlah garis finish dari kehidupan. Keputusan untuk menjadi bahagia dapat diambil sepanjang jalan, setiap langkah dari perjalanan hidup seorang investor.
Pesan kuat ini ingin disampaikan oleh Wuddy Warsono, seorang investor yang telah berpengalaman puluhan tahun di pasar modal, sekaligus komisaris PT Sucor Sekuritas, dengan menulis buku pertamanya.
Buku setebal 224 halaman ini ditulis dalam bahasa yang ringan dan popular, disertai pesan-pesan yang kuat kepada investor bagaimana setiap pilihan dan keputusan dapat berujung kepada kebahagiaan. Buku ini diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo dan sudah beredar di Toko Buku Gramedia sejak 7 April 2021.
Baca Juga : Dua Dekade Eksistensi, KPPU Terbitkan Buku |
---|
“Sangat sederhana, saya cuma ingin berbagi cerita, antara lain tentang pentingnya hidup di masa kini [present moment], tentang pentingnya bagi kita menanamkan kebiasaan baik dalam hidup, seperti berinvestasi, tentang cara menikmati kesunyian, tentang memilih orang yang mengelilingi kita, tentang merencanakan sukses dan tidak membiarkan perfeksionisme menjadi penghalang kemajuan, dan tentang makna kebahagiaan,” jelas Wuddy Warsono, Jumat (9/4/2021).
Penulis melalui buku ini juga ingin mengingatkan bahwa pengetahuan dan informasi adalah potensi untuk power. “Tapi harus diingat potensi power bukanlah power itu sendiri. Yang sering dilupakan adalah power yang sesungguhnya ada di level eksekusi,” tambah Wuddy.
Sebanyak 39 artikel ditulis oleh Wuddy Warsono dengan berbagai topik, mulai dari keluarga, pendidikan, membangun karier yang berarti, memilih lingkungan sekitar, perjalanan, hal yang menginspirasi, hingga hidup di era New Normal.
Pesan-pesan ekonomi yang bijak mengalir dengan gaya penceritaan yang inspiratif dan lugas seperti the law of diminishing return, mindset investor, cara mengasah will power, work-life presence, hingga kesadaran bahwa bahagia selalu datang dari luar diri, bukan dari dalam.
Oleh penulis, hasil dari penjualan buku ini akan disumbangkan kepada Yayasan Titian, sebuah Yayasan yang memberikan akses pendidikan dan keterampilan bagi anak-anak darikeluarga prasejahtera.
Berbagai kalangan khususnya investor memberikan apresiasi dan catatan setelah membaca buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia karya Wuddy Warsono.
Founder Titian Foundation Lily Kasoem berkomentar bahwa ketika dirinya membaca buku ini, dia tidak bisa berhenti tersenyum. “Saya rasa semua orang harus membaca ini dan belajar untuk memilih kebahagiaan,” jelas Lily.
Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir dengan jelas mengatakan bahwa anak muda zaman now sungguh beruntung bisa mendapatkan rekap pengalaman Wuddy Warsono, yang adalah investor senior, dalam satu buku saja, dan berharap agar buku ini bisa melahirkan banyak investor muda Indonesia.
Tidak ketinggalan, putra bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep, pendiri Saham Rakyat, membagikan kesan pribadinya setelah membaca buku Wuddy Warsono. Dia berkeyakinan untuk menjadi investor yang baik harus bisa menggunakan seluruh pengalaman hidup dan belajar dari sana.
Ada dua tokoh yang menulis Kata Pengantar di buku ini. Salah satunya adalah Founder Sucor Group, Lindrawati Widjojo. “Saat kita membaca buku ini, maka kita mengambil intisari dari 22 tahun pengalaman Wuddy Warsono di dunia pasar modal, dan kita sudah mengambil langkah pertama untuk menjadi Investor yang Bahagia,” ujarnya.
Luhut Binsar Pandjaitan, selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Republik Indonesia, mengakui bahwa buku ini terutama penting di tengah pandemi yang melanda dunia.
“Usai membaca buku karya Wuddy Warsono ini, saya menemukan begitu banyak kesamaan dari segi mindset yang kami miliki. Saya menganggap kebahagiaan itu adalah sebuah pilihan. Karena dalam situasi sulit karena pandemi ini, kebahagiaan hati harus tetap kita jaga untuk mensyukuri apa yang masih kita miliki.”