Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah email internal milik raksasa media sosial Facebook memuat strateginya dalam menghadapi kebocoran akun milik 533 juta penggunanya. Hal ini terungkap setelah surel tersebut tidak sengaja bocor ke sebuah media asal Belgia.
Berdasarkan laporan BBC, Rabu (21/04/2021), surel internal yang didapat Data News menyebutkan Facebook berekspetasi akan adanya insiden serupa dan berencana untuk membingkai masalah tersebut sebagai masalah di dalam industri yang normal.
Tidak hanya itu, perusahaan milik Mark Zuckerberg ini juga berharap perhatian media segera turun serta berencana akan membuat pernyataan terbatas terkait hal tersebut. Facebook kemudian membenarkan keaslian memo 'salah kirim' itu.
"Kami memahami kekhawatiran orang-orang, itulah mengapa kami terus memperkuat sistem kamu untuk mempersulit penggalian Facebook tanya izin kamu dan mengejar orang-orang yang terkait dengan tindakan tersebut," tutur perwakilan Facebook.
Ia menambahkan bahwa isu "penggalian data" juga terjadi pada situs LinkedIn dan Clubhouse.
Bulan ini, Facebook mengalami masalah kebocoran data milik 533 juta pengguna di 106 negara yang dipublikasikan oleh sebuah forum peretas.
Pihak Facebook mengatakan data yang diambil itu merupakan data lama dari laporan kebocoran data pada tahun 2019. Selain itu, ia juga menolak adanya penyalahgunaan dengan mengklaim data yang diambil merupakan data yang diambil dari informasi publik yang tersedia dalam situsnya.
Akan tetapi, Facebook terganjal penyelidikan dari komisioner data Irlandia tentang pelanggaran aturan General Data Protection Regulation (GDPR) Uni Eropa serta adanya aksi hukum massal dari warga Uni Eropa yang terdampak atas kebocoran data tersebut.