Drama Musikal DPR. Banyak yang mengira video ini mengkritisi DPR, tetapi sebenarnya juga mengkritisi rakyat. /Youtube
Entertainment

Rilis Drama Musikal DPR, Skinnyindonesian24 Ungkap Tantangannya

Akbar Evandio
Sabtu, 8 Mei 2021 - 16:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - SkinnyIndonesian24, yang terdiri dari Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez, mengunggah drama musikal berjudul DPR. Ini menjadi urutan keempat menuju karya terakhir mereka yang rencananya pamit 24 Juni 2021.

Jovial da Lopez, pembuat konten dan aktor DPR, mengatakan video yang telah menggaet 3.935.306 views ini memiliki ragam tantangan untuk merealisasikannya, khususnya untuk kebutuhan musikalisasi dalam video ini.

“Tantangan terbesar membuat [video] musikal adalah musiknya. Kami tahu [bagaimana] setiap adegan membahas apa, tetapi mengemas dialog agar selaras dengan lagu itu menantang. Bahkan, proses mengemasnya kami sampai ke Lembang 3 hari 3 malam untuk membahas liris secara garis besar dari awal hingga akhir,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (8/5/2021).

Sekadar catatan, sepanjang drama musikal berdurasi kurang lebih 36 menit itu, penonton diajak melihat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang bagaikan distopia. Kecuali Mawar, tokoh yang ada di drama musikal itu cenderung rakus, serakah, putus asa pada sistem yang telah mengakar dan tidak memedulikan rakyat.

Jovial melanjutkan bahwa untuk merealisasikan karya tersebut memakan anggaran yang tidak main-main, di mana video yang menduduki trending ke-5 menghabiskan bujet hingga ratusan juta. Dia menegaskan video DPR musikal adalah karya yang tidak bisa digarap setengah-setengah.

“Ini adalah video yang sangat mahal. Bahkan, uang kas tidak cukup untuk [video] musikal ini karena bujetnya ratusan juta yang mana untuk Youtube dan penonton bisa melihat secara gratis, memang secara bisnis terkesan bodoh, tidak untung atau cuan. Tapi karena karya ini akan bernilai selamanya, kami tidak mau setengah-setengah,” katanya.

Pembuat konten dan aktor, Andovi da Lopez pun mengamini bahwa proses pembuatan video tersebut memiliki banyak tantangan dan anggaran yang sangat besar.

“Mungkin secara bisnis, finansial, atau uang, kami tidak mendapat return dari video ini. Akan tetapi yang kami fokuskan dalam jangka panjang adalah nilai yang tidak dapat dikalkukasikan karena keuntungan tidak harus selalu uang,” katanya.

Kedua kakak beradik ini mengaku memikirkan proyek video tersebut sejak Oktober 2020 untuk menyuarakan keresahan yang sangat mendalam tidak hanya ke Dewan Perwakilan Rakyat, tetapi juga untuk masyarakat Indonesia.

“Banyak yang mengira [video] ini mengkritisi DPR, tetapi sebenarnya kita juga mengkritisi rakyat yang tidak tahu harus memilih siapa. Ini kritik juga buat gua sendiri, karena gimana bisa punya wakil rakyat yang bagus kalau kita tidak mengetahui rekam jejaknya. Ini keresahan yang ingin kami tunjukin di sini,” ujar Andovi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro