Bisnis.com, JAKARTA - Beauty-tech asal Swedia Foreo, baru saja meluncurkan kampanye bertajuk “Be YOUnique”, yang memberikan semua orang kesempatan dalam memilih wajah yang dapat merepresentasikan “kecantikan”.
Melalui kampanye ini tidak hanya mendefinisikan ulang kecantikan, tapi juga ikut merubah stigma yang sudah ada.
Boris Trupcevic, FOREO CEO mengatakan manusia terus berevolusi, namun industri kecantikan sedikit terlambat dalam mengikuti perubahan yang ada.
Menurutnya, kecantikan yang ideal adalah mereka yang kulit yang sehat dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri, dan mereka menginginkan keseluruhan industri kecantikan turut membuat semua orang nyaman dengan kulitnya sendiri.
Dengan tingkat globalisasi dan digitalisasi yang semakin tinggi, masyarakat modern juga terkesan lebih mementingkan visual. Banyak yang menggambarkan jika cantik itu berbadan ramping, dan berkulit putih. hal ini membuat kita mempertanyakan bentuk dari kecantikan ideal yang sebenarnya.
"Sebuah bisnis yang bukan mengenai keuntungan, tetapi mengenai orang-orang yang nyata, menargetkan isu nyata dan membuat banyak orang merasa nyaman dengan kulit mereka sendiri.” jelas
Hasil riset menyatakan bahwa penyandang disabilitas kurang mendapatkan representasi dalam iklan online dengan hanya memiliki 1.1%. Data juga memperlihatkan bahwa mayoritas masyarakat (54%) merasa kurang mendapatkan representasi secara kultur dan budaya melalui iklan online, diikuti dengan 71% yang mengharapkan brand dapat ikut menyuarakan perbedaan dan inklusivitas.
Menurutnya, FOREO ingin membuat semua orang yang cantik dan YOUnique merasa diterima dan dilihat, salah satunya melalui eksperimen media sosial dengan mengundang orang-orang untuk memberikan nama YOUnique hero-nya masing-masing.
Kali ini, FOREO meminta semua orang untuk menceritakan kisah pahlawan cantik mereka melalui tulisan yang menginspirasi dibandingkan foto, hal ini dilakukan untuk menekankan kecantikan melalui nilai daripada hanya melalui refleksi cermin yang dapat berubah setiap saat.
