Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk menggunakan masker dobel untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dengan menghalangi tetesan yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bernapas.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, mengatakan penggunaan masker dapat mencegah hampir 130 ribu dari 500 ribu kematian terkait Covid-19 yang diperkirakan terjadi pada Maret 2021.
Menurut studi CDC, masker dobel atau masker bedah yang ketat dapat mengurangi penularan dan paparan aerosol sekitar 95 persen dibandingkan tanpa masker.
Baca Juga Persoalan Memahami Pandemi |
---|
Melansir health.harvard.edu, Rabu (14/7/2021), studi yang diterbitkan di MMWR menemukan bahwa menggunakan masker kain berlapis-lapis di atas masker bedah atau menggunakan masker bedah dapat meningkatkan tingkat perlindungan bagi pemakai masker dan orang lain.
Masker bedah memberikan filtrasi yang lebih baik, tetapi cenderung longgar. Masker kain menutup celah dan memberikan lapisan perlindungan lain.
“Menyesuaikan masker bedah agar lebih pas menggunakan metode yang disebut "mengikat dan menyelipkan" juga menawarkan perlindungan yang baik,” tulis artikel dalam laman health.harvard.edu, seperti dikutip Bisnis, Rabu (14/7/2021).
Penggunaan masker bedah yang tepat yaitu dengan menyimpulkan loop telinga dari masker 3 lapis, lalu lipat dan selipkan bahan yang tidak dibutuhkan di bawah tepinya.
Peneliti di Duke University menghitung jumlah partikel tetesan yang dilepaskan ketika orang mengucapkan kalimat "Tetap sehat, semuanya" lima kali berturut-turut. Hasil yang didapatkan bahwa masker N95 kelas medis bekerja paling baik kemudian diikuti oleh masker bedah.
Adapun beberapa masker yang terbuat dari polipropilena, campuran kapas/propilena, dan masker katun 2 lapis yang dijahit dengan gaya berbeda juga tampil dengan baik.
Untuk membantu mengukur keefektifan masker, Anda perlu mengarahkan masker ke cahaya atau dapat bernapas dengan mudah.