Bisnis.com, JAKARTA - Tahun ini merupakan pertama kalinya Wimbledon diselenggarakan kembali setelah sempat dibatalkan pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.
Tahun ini, Wimbledon juga kedatangan atlet tenis baru dari seluruh dunia. Salah satunya adalah Zhang Zhizhen, atlet tenis pertama dari China yang berhasil lolos dan berpartisipasi dalam turnamen Wimbledon di Open Era. Ada pula Jack Draper, atlet tenis berusia 19 tahun yang berhasil memenangkan set pertama setelah pertandingan sengit melawan Novak Djokovic di Centre Court.
Kemudian, ada Emma Radacanu, atlet tenis berusia 18 tahun asal Inggris yang mencapai Putaran Keempat. Terakhir, ada atlet tenis wanita baru asal Arab bernama Ons Jabeur yang mampu mencapai perempat final. Dengan Wimbledon kembali diselenggarakan tahun ini, tenis diharapkan dapat membangkitkan energi dan rasa perjuangan yang merepresentasikan olahraga yang penuh sejarah ini.
Teknologi merupakan salah satu aspek utama yang mendorong kesuksesan olahraga ini secara global. Setiap pertandingan kini menggunakan teknologi kamera bernama Hawk-Eye yang membantu merekam segala kejadian dan membantu wasit memberikan skor.
Teknologi AI juga digunakan untuk menyediakan update terkini untuk para fans dan menghadirkan pengalaman yang lebih seru saat menyaksikan pertandingan tenis. Namun, semua ini tak hanya sekadar permainan. Teknologi dan tenis mampu memengaruhi semua orang bahkan setelah pertandingan selesai. Teknologi telah membantu menghilangkan kesenjangan dan hambatan dalam masyarakat, memungkinkan kita untuk berkumpul dan melihat segala hal, termasuk para atlet itu sendiri, dari perspektif baru.
Kampanye OPPO Courting The Colour merupakan langkah baru untuk menghubungkan tenis dan teknologi. Teknologi telah meningkatkan pengalaman para fans saat menyaksikan pertandingan, menjadikannya lebih seru, dan memberikan pengaruh bahkan setelah pertandingan selesai. Dengan teknologi dan tenis, olahraga dapat menjangkau fanbase yang lebih luas, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap olahraga, dan menghilangkan perpecahan serta menciptakan persahabatan di seluruh dunia.
Koleksi tujuh gambar Courting the Color menampilkan Althea Gibson dan Arthur Ashe, dua atlet Afrika-Amerika pertama yang memenangkan Wimbledon untuk pertama kalinya. Foto tersebut mencerminkan perjuangan tanpa henti kedua atlet tersebut dalam menghadapi ketidakadilan sosial seperti rasisme di masa lalu.
Selain itu, terdapat foto Suzanne Lenglen, Helen Jacobs, dan Fred Perry yang terkenal karena gaya fesyen mereka saat bertanding. Ketiganya merupakan ikon budaya dan merepresentasikan perjuangan untuk menjunjung tinggi identitas dan keyakinan mereka. Dari mengubah mode di dalam maupun luar lapangan tenis hingga mengubah stereotip atlet wanita, trio ini telah menjadi sosok legendaris dalam dunia tenis.
Foto-foto ini dipamerkan pertama kalinya di sebuah workshop dan diskusi panel yang diselenggarakan oleh penyiar ternama Andrew Cotter di London.
Patrick Owen, Chief Creative Officer OPPO Indonesia, mengungkapkan, OPPO sebagai mitra smartphone resmi Wimbledon berupaya untuk menghadirkan kembali kegembiraan dan semangat olahraga tenis kepada para fans di seluruh dunia. Saat ini OPPO tengah mengembangkan teknologi yang dapat memberikan manfaat lebih untuk masyarakat, terutama untuk tenis, dengan menyediakan teknologi pencitraan dan warna yang lebih muktahir.
"Melalui kampanye Courting the Colour, OPPO bekerja sama dengan Getty Images untuk memberikan warna pada tujuh foto ikonik yang merepresentasikan keberagaman ras, gender, dan fesyen pada ajang turnamen Wimbledon. Menggunakan teknologi muktahir, OPPO menjadikan foto-foto tersebut seolah baru saja diambil di masa kini untuk merayakan kembalinya Wimbledon dengan menghadirkan momen historis dalam olahraga tenis dengan satu miliar warna. Foto-foto ini ditampilkan di Wimbledon Lawn Tennis Museum sebagai koleksi bersejarah.” ujarnya dalam keterangan tertulis.