Bisnis.com, JAKARTA - Diare menjadi masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak.
Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya. Selain itu, feses pengidap diare jauh lebih encer, mengutip Halodoc, Senin (2/8/2021).
Umumnya, diare disebabkan oleh virus atau makanan yang terkontaminasi.
Dokter spesialis anak, dr Andreas melalui laman Instagramnya, Senin (2/8/2021) membagikan jenis-jenis diare yang sering dialami oleh anak-anak.
1. Diare Osmotik
Tingginya volume air yang di dorong ke rongga usus dikarenakan adanya gangguan penyerapan di usus sehingga menyebabkan konsistensi tinja bersifat lebih cair. Diare ini sering terjadi pada kondisi intoleransi laktosa dan efek samping obat pencahar.
2. Diare Sekretorik
Adanya sekresi yang berlebihan atau gangguan penyerapan dari elektrolit oleh dinding usus sehingga cairan menumpuk di rongga usus. Ini sering terjadi pada infeksi bakteri.
3. Diare Eksudatif
Adanya proses peradangan yang menyebabkan kerusakan dinding usus halus atau usus besar. Tinja sering disertai lendir dan atau darah. Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, alergi, radiasi atau irritable bowel disease.
4. Diare Hiperperistaltik
Diare yang disebabkan karena meningkatnya gerakan usus, sehingga waktu transit usus menjadi cepat. Diare ini biasanya disebabkan oleh tirotoksikosis, diabetes, irritable bowel syndrome, serta pasca operasi saluran cerna.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengobati diare seperti, mengonsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan dan pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri. Selain itu, dokter akan memberikan pengobatan diare yang disesuaikan dengan penyebab diare.