Bisnis.com, JAKARTA – Dirjen Famalkes, Arianti Anaya mengimbau jika pemerintah daerah untuk tidak lagi menahan stok vaksin tapi segera memanfaatkan stok vaksin yang ada.
Indonesia akan menerima jumlah vaksin lebih banyak hingga akhir tahun ini. Maka pemerintah pusat akan sesegera mungkin mengirimkan vaksin ke berbagai daerah untuk memenuhi targen vaksinasi nasional.
“Kami sekali lagi menghimbau agar pemerintah daerah terus secara rutin pencatatan agar kami bisa mengirim sesegera mengirim vaksin berdasarkan data tersebut. Karena jika data tidak di update akan terlihat jika stok masih tinggi dan pengiriman vaksin akan diutamakan untuk daerah yang jumlah vaksinnya sudah menipis,” ujarnya secara virtual pada acara update ketersediaan vaksin di Indonesia, Selasa (24/ 8/2021).
Arianti menyebutkan jika per 23 Agustus 2021 Indonesia sudah merilis vaksin Covid-19 sejumlah 130.397.458. Ada sejumlah 116.413.161 vaksin yang sudah di distribusikan ke daerah di Tanah Air.
Dari data tersebut, jenis vaksin yang sudah di distribusikan adalah 4,8 juta vaksin CoronaVac, 85.9 juta vaksin Biofarma, 1.5 juta vaksin Pfizer, 15.9 juta vaksin AstraZaneca, 7.5 juta AstraZaneca dan 499.886 Sinopharm.
Pemerintah juga memiliki stok on hand vaksin Covid-19 sejumlah 5.818.610 dosis yang akan segera di distribusikan ke daerah. Karena vaksin tersbeut baru datang, maka tidak bisa langsung di distribusikan harus diberikan nomor terlebih dahulu di Indonesia. Proses itu akan memakan waktu beberapa hari sampai siap di distribusikan.
Sejumlah 8.165. 232 dosis vaksin kini sedang dalam tahap pengiriman dan akan segera di terima pemerintah daerah. Kedepannya, hingga akhir 2021 jumlah vaksin Covid-19 di Indonesia akan terus bertambah semakin banyak.
Di bulan September, Pemerintah menargetkan 80.7 juta dosis vaksin dari berbagai sumber untuk digunakan dalam laju vaksinasi sejumlah 2 juta perhari.
“Dengan ini kami berharap kataersediaan vaksin yang banyak bisa dimanfaatkan segera oleh pemerintah daerah. Kami berharap pemerintah daerah untuk tidak lagi menahan stok vaksin tapi segera memanfaatkan stok vaksin yang ada,” tandasnya.