Makanan manis/boldsky.com
Health

10 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Saat Usia 50 Tahun

Ni Luh Anggela
Kamis, 25 November 2021 - 03:31
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh mengalami penurunan. Anda mungkin mulai memerhatikan perubahan dalam tubuh Anda, saat Anda menginjak usia 50 tahun. Anda yang dulunya terbiasa menjalankan pola hidup yang tidak sehat mungkin akan merasakan efeknya pada usia ini.

Agar tetap bugar lebih lama, mengadopsi perubahan gaya hidup positif adalah kuncinya dan tidak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan yang sehat.

Bingung harus memulainya dari mana? Anda bisa mulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya dengan rutin makan buah dan sayuran, istirahat yang cukup, hingga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

Tidak hanya itu, Anda juga dapat menghindari 10 kebiasaan ini untuk membuat Anda tetap sehat dan bugar di usia 50 tahun, seperti dilansir dari Eat This, Rabu (24/11/2021).

1. Kurang asupan sayur dan buah

Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa sayur dan buah sangat baik bagi kesehatan kita. Sayuran dan buah-buahan kaya akan antioksidan yang melawan stres oksidatif yang menyebabkan penuaan.

Penulis buku perawatan diri Vibrant: A Groundbreaking Program to Get Energized, Reverse Aging, and Glow Stacie J. Stephenson menjelaskan, sayuran memiliki rangkaian kaya antioksidan kuat dan fitokimia anti-inflamasi seperti polifenol dan karotenoid yang, bila dikonsumsi secara teratur, dapat memiliki dampak yang berarti pada risiko kanker dan penyakit jantung Anda. Mereka juga mengandung serat dan memiliki kalori yang sangat sedikit dibandingkan dengan vitamin dan mineral yang dikandungnya.

2. Tidak cukup tidur

Tidur adalah waktunya tubuh untuk beristirahat dan memperbaiki dirinya sendiri. Ini penting untuk kesehatan fisik, mental dan emosional Anda.

Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Inggris Nature Communications menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam per malam di usia 50-an dan 70-an memiliki 30 persen peningkatan risiko demensia di kemudian hari, terlepas dari semua faktor risiko lainnya.

Ketika Anda tidur nyenyak, otak membersihkan limbah melalui sistem glymphatic yang dapat membantu menghilangkan plak dan kusut yang menumpuk. Saat Anda tidak mendapatkan cukup tidur, otak tidak dapat melakukan tugasnya sehingga risiko Anda mengalami demensia mungkin lebih tinggi.

3. Kurang olahraga

Ketika Anda rutin berolahraga, bahkan setelah Anda berusia 50 tahun, ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan sendi yang sering terjadi pada usia-usia ini. Selain itu, rutin berolahraga juga dapat membuat Anda tidak mudah lelah karena olahraga memberi sinyal mitokondria Anda untuk menghasilkan lebih banyak energi sehingga Anda merasa tidak terlalu lelah.

Jika Anda menginginkan kehidupan yang sehat dan fungsional setelah berusia 50 tahun, olahraga harus menjadi komitmen Anda.

4. Duduk terlalu lama dan perilaku sedentari

Terlepas dari olahraga, duduk sepanjang hari merupakan faktor risiko independen untuk rentang hidup yang lebih pendek. Bahkan jika kita berolahraga, memiliki gaya hidup yang tidak banyak bergerak menyebabkan kematian lebih awal.

Berdiri setidaknya 5 menit setiap jamnya atau melakukan aktivitas lain dapat membantu Anda. Anda juga dapat melakukan olahraga ringan selama waktu tersebut untuk membantu memperlancar peredaran darah.

5. Kesepian

Faktor utama untuk tetap sehat dan bahagia adalah dengan menjaga hubungan dengan keluarga, teman dan kolega Anda. Hubungan yang dalam tidak hanya membuat hidup Anda terasa lebih kaya, tetapi juga baik bagi kesehatan Anda.

Tidak peduli berapapun jumlah teman dekat atau keluarga yang Anda miliki, merasa sangat dekat dan tetap terhubung sangat membantu Anda untuk hidup lebih lama.

6. Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan, yang juga dikenal dengan obesitas, dapat berdampak buruk pada usia-usia ini. Arthritis adalah kondisi umum yang sering dijumpai saat seseorang kelebihan berat badan. Namun tidak hanya itu, obesitas juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Jadi, pastikan agar berat badan Anda berada pada batas normal.

7. Ikuti tren kesehatan

Kita mungkin sering menjumpai iklan suplemen atau zat tambahan lain dan alat-alat kesehatan yang diklaim dapat meningkatkan kesehatan Anda. Meskipun tampaknya menjanjikan dan pada akhirnya menjadi tren, ini bukanlah ide yang baik.

Lifestyle Medicine and Obesity Medicine of Dignity Health Group Megan Mescher-Cox merekomendasikan untuk melakukan hal-hal ideal seperti menerapkan pola hidup yang sehat, rutin berolahraga hingga tetap terhubung dengan orang lain, yang sudah terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan.

8. Tidak Rutin pemeriksaan atau skrining

Kapan terakhir kali Anda melakukan pemeriksaan atau skrining? Jika Anda jarang atau bahkan belum pernah melakukannya, Anda mungkin perlu mempertimbangkannya. Rutin melakukan pemeriksaan dan skrining, terutama di usia 50-an dapat membantu mengetahui masalah lebih awal sehingga mereka lebih mudah untuk ditangani.

Kebanyakan orang tahu ini, tetapi mereka masih berharap jika mereka tidak tahu, maka tidak ada hal buruk yang akan terjadi. Pemikiran seperti ini perlu Anda hilangkan.

9. Makan gula terlalu banyak

Semakin tua Anda, semakin banyak gula yang disimpan sebagai lemak sehingga menyebabkan lebih banyak peradangan. Ini dapat membuat kulit Anda menua, menyebabkan penambahan berat badan berlebih, berkontribusi pada nyeri sendi, dan bahkan dapat menempatkan Anda pada risiko lebih besar untuk penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan kanker.

10. Kurangi karbohidrat untuk menurunkan berat badan

Memang benar bahwa diet rendah karbohidrat benar-benar dapat membantu menurunkan berat badan. Tetapi, ini juga dapat meningkatkan faktor risiko untuk banyak penyakit yang disebut penuaan seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, kanker, dan autoimunitas.

“Potong semua karbohidrat olahan dan gula yang Anda suka dan Anda hanya akan mendapat manfaat, tetapi jangan lewatkan seratnya. Serat, terutama dari sayuran, beri, dan kacang-kacangan, memainkan peran penting dalam memberi makan mikroba bermanfaat di mikrobioma Anda, yang membantu menjalankan sistem kekebalan tubuh, sistem pencernaan, dan sampai batas tertentu, bahkan meningkatkan suasana hati Anda,” jelas Stephenson

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro