Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ketahui Dampak Buruk Blue Light pada Tubuh dan Cara Mencegahnya

Sebenarnya, sinar biru ini bermanfaat untuk menekan melatonin pada siang hari agar bisa terjaga, mengobati penyakit tertentu seperti jerawat dan psoriasis, membantu perbaikan pada proses neurokognitif, dan pengaturan irama sirkadian.
Ni Luh Anggela
Ni Luh Anggela - Bisnis.com 30 November 2021  |  17:03 WIB
Ketahui Dampak Buruk Blue Light pada Tubuh dan Cara Mencegahnya
Anak-anak bermain gadget - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam ilmu kesehatan mata, blue light atau sinar biru digolongkan sebagai bagian dari high-energy visible light (HEV light), yaitu sinar tampak dengan panjang gelombang pendek sekitar 400 hingga 450 nm, dan tingkat energi yang tinggi.

Kita tahu, blue light ini didapat dari smartphone tetapi sebenarnya sumber alami terbesar dari sinar jenis ini adalah matahari. Selain matahari, cahaya biru juga berasal dari berbagai layar digital seperti layar komputer, televisi dan perangkat elektronik lainnya.

Beberapa jenis pencahayaan modern, seperti lampu LED (light-emitting diode) dan CFL (compact fluorescent lamps), juga menghasilkan cahaya biru dalam level yang tinggi.

“Tapi agak lucu kalau menghindari sinar dari gadget tapi tidak mau menggunakan sunscreen untuk melindungi dari UV matahari. Karena sinar yang dapat kita lihat itu (salah satunya blue light), adalah bagian kecil dari pancaran sinar matahari,” kata aesthetic doctor dan influencer Yessica Tania melalui akun Instagramnya, Selasa (30/11/2021).

Sebenarnya, sinar biru ini bermanfaat untuk menekan melatonin pada siang hari agar bisa terjaga, mengobati penyakit tertentu seperti jerawat dan psoriasis, membantu perbaikan pada proses neurokognitif, dan pengaturan irama sirkadian.

Namun, mereka juga memiliki efek negatif. Apa saja dampak negatif sinar biru?

1. Meningkatkan Radikal Bebas Nitric Oxide (NO)

“Ini menyebabkan stres oksidatif dan menyebabkan inflamasi serta merusak kolagen dan mengganggu regenerasi sel,” ungkap dokter yang biasa disapa Zie ini.

2. Membentuk Reactive Oxygen Species (ROS)

Zie menuturkan, ROS menyebabkan kerusakan dan penuaan pada sel serta dihubungkan dengan timbulnya hiperpigmentasi pada kulit.

3. Mengaktifkan sensor melanosit yaitu fotoreseptor kulit OPN-3

OPN-3 adalah sensor kunci dalam melanosit yang bertanggung jawab atas hiperpigmentasi yang disebabkan oleh panjang gelombang cahaya tampak yang lebih pendek.

Tidak hanya itu, sinar biru juga dapat menyebabkan hal-hal berikut:

· Peningkatan stres oksidatif

· Mengurangi kapasitas antioksidan

· Menyebabkan gangguan irama sirkadian, yang mengatur jam tidur dan jam terjaga

· Menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit

· Meningkatkan risiko degenerasi makula pada mata

· Meningkatkan respon inflamasi

Zie menyebutkan, efek buruk sinar biru tergantung pada durasi penyinaran, dosis penyinaran, intensitas penyinaran, ukuran layar gadget, tingkat kecerahan, dan jarak dengan gadget.

Lantas bagaimana cara mengurangi dampak sinar biru? Zie menyarankan cara-cara berikut:

· Menggunakan filter sinar biru untuk gadget, mengurangi jarak dan intensitas cahaya gadget

· Menggunakan kacamata dengan filter sinar biru dan polarized sunglasses

· Berlindung dari matahari dengan pakaian dan topi

· Menggunakan ‘mode malam’ untuk smartphone Anda

· Menggunakan skincare dengan antioksidan, serta

· Selalu menggunakan sunscreen

“Pilih sunscreen yang memiliki SPF minimal 30, melindungi dari UVA dan UVB, dan tahan air. Juga mengandung iron dioxide dan tinted titanium dioxide,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

gadget cahaya
Editor : Mia Chitra Dinisari

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top