Bisnis.com, SOLO - Hanamasa yang merupakan restoran all you can eat (AYCE) menjadi perdebatan panjang di media sosial.
Netizen ramai mempertanyakan klaim halal yang diberikan oleh Hanamasa, setelah pengguna Instagram @anggiyusriani mengaku kecewa dengan pihak Hanamasa karena adanya penggunaan sake dan mirin.
Sebelum masalah ini menyeruak, Hanamasa merupakan restoran keluarga yang memiliki banyak peminat.
Tak jarang, restoran ini selalu ramai pengunjung di hari biasa maupun di akhir pekan.
Nah, berikut beberapa fakta menarik restoran all you can eat Hanamasa yang viral pada Minggu (2/1/2022).
Sejarah Hanamasa
HANAMASA pada awalnya didirikan oleh Yasiro Ono di Jepang. Pada waktu itu Yasiro Ono adalah seorang pedagang daging yang sukses.
Yasiro Ono kemudian mencoba mendirikan Restaurant dengan konsep Self Service, yang kemudian dinamakan Hanamasa.
Hanamasa berasal dari bahasa Jepang, Hana artinya ‘Bunga’, Masa artinya ‘Terus Berkembang’, jadi HANAMASA artinya Bunga yang Terus Berkembang’.
Usaha Restaurant tersebut berhasil dengan sukses, kemudian Mr. Yasiro Ono mulai mengembangkan usahanya ke luar Jepang, antara lain Mongolia, Korea, Cina, dan Indonesia.
Di Indonesia, Hanamasa merupakan bentuk usaha Francise yang dimiliki oleh PT Trinugraha Thohir (TNT).
Milik Boy Thohir
Restoran AYCE yang bernama PT Adi Boga Cipta (Hanamasa) merupakan anak perusahaan dari TNT.
Terkena dampak pandemi di tahun 2020, Boy Thohir sempat menutup Hanamasa. Pasalnya restoran tersebut tak bisa melakukan pelayanan take away.
Untuk menutup kerugian, ia akhirnya merumahkan karyawannya untuk sementara waktu.
Buka pertama di Jakarta
Hanamasa yang pertama terletak di Jl. Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta. Restoran tersebut pun akhirnya berkembang dengan pesat karena terbukti banyak yang menggemari hidangannya.
Hidangan utama Hanamasa yakni berupa aneka daging, sea food dan sayuran segar.
