Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia memiliki hampir 3.000 destinasi wisata-rekreasi. Sayangnya, belum semuanya terdigitalisasi.
Padahal, sistem pengelolaan manual memiliki pilihan pembayaran yang terbatas dan sangat rentan terhadap kebocoran data, sehingga pendapatan tempat wisata berkurang.
Guna membantu Pemerintah mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata nasional, GOERS Experience Manager (GEM) Solution menawarkan solusi untuk membantu pengelolaan destinasi wisata melalui pemanfaatan aplikasi digital.
“Digitalisasi adalah kunci agar destinasi wisata-rekreasi dapat beroperasi sesuai regulasi Pemerintah dengan tetap menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung. Pertama kali diluncurkan pada 2019, solusi ini berevolusi seiring dengan berkembangnya kebutuhan mitra kami dan dinamika industri pariwisata,” ujar Sammy Ramadhan, Co-founder & CEO, GOERS kepada Bisnis, Rabu (2/2/2022).
Dengan inovasi yang dilakukan itu, kata dia, memungkinkan operator destinasi wisata-rekreasi untuk memiliki sistem penjualan online dan onsite, penanganan kunjungan, hingga promosi yang terotomasi, efisien dan akurat.
“GEM Solution mampu mengurangi kerumunan dan mencegah over kapasitas sehingga destinasi tetap dapat beroperasi sesuai dengan peraturan dan pedoman CHSE yang telah ditentukan oleh Pemerintah," jelasnya.
Selain itu, pendapatan atau revenue dari destinasi tersebut juga berpotensi meningkat hingga 180%.
"Sebagian besar mitra kami mengalami peningkatan kunjungan hingga 80% dalam 3 bulan pertama,” lanjut Sammy.
Ada lima fitur utama oleh GEM Solution bagi pengelola destinasi wisata-rekreasi, yaitu:
1) Solusi ticketing dan reservasi dengan berbagai opsi sistem pembayaran
2) Validasi tiket dan crowd control
3) Point of sale tiket, ritel dan dining
4) Akses data lebih mudah, real-time dan satu pintu bagi pengelola destinasi wisata-rekreasi
5) Promotion Tools dengan kode voucher dan email blast.
Sebagai informasi, di penghujung 2021, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyarankan operator venue untuk menerapkan sistem reservasi dan mengacu pada protokol yang telah ditetapkan.
Selain itu, surat edaran Kemenparekraf menetapkan bahwa tempat wisata, taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya yang memiliki manajemen pengelolaan dapat diizinkan beroperasi dengan kapasitas maksimal yang ditentukan Pemerintah.
Oleh karena itu, jika sudah terdigitalisasi maka destinasi akan lebih mudah ditemukan dan akan selaras dengan rencana Kementerian Pariwisata RI.
“Pandemi membuktikan bahwa ketergantungan industri pariwisata kepada teknologi digital semakin tinggi. GEM Solution berkomitmen untuk menjadi mitra bagi destinasi wisata-rekreasi Indonesia dalam menerapkan sistem manajemen pengelolaan kunjungan yang digital. Jika sudah terdigitalisasi, maka destinasi akan lebih mudah ditemukan dan berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini selaras dengan rencana Kementerian Pariwisata RI untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata nasional,” pungkas Niki Tsuraya Yaumi, Co-founder & COO, GOERS.
Intan Riskina Ichsan