Bisnis.com, SOLO - Lagu 'Kukira Kau Rumah' milik Amigdala menjadi trending topik di berbagai media sosial beberapa hari terakhir.
Bukan hanya karena adaptasi film yang sudah tayang di bioskop, namun adanya masalah mengenai kasus kekerasan seksual yang dialami oleh mantan vokalis.
Seperti diketahui, Amigdala dan Aya Canina viral setelah film Kukira Kau Rumah yang dibintangi Prilly Latuconsina tayang di bioskop.
Film yang diadaptasi dari Amigdala yang dinyanyikan oleh Aya itu ternyata menyimpan kisah sedih di belakangnya.
Aya mengaku mendapat kekerasan seksual oleh mantan lead vokal Amigdala selama 3,5 tahun. Di tengah kekhawatirannya itu, ia mengaku tak mendapat bantuan dari kawan band yang lain.
Ia pun curhat di akun Instagramnya pada Rabu, 9 Februari 2022 dengan menuliskan, "Saya merasa tidak didukung penuh bahkan setelah pengakuan itu saya beberkan,"
Terbaru, Aya mengaku tak memberikan izin lagu buatannya dipakai atau dibawakan oleh pihak mana pun.
"Sampai hari ini aku tidak mengizinkan pihak mana pun memakai dan/atau membawakan puisi/lirik tersebut," tulis Aya di Instagram pada Kamis (10/2/2022).
Aya pun membeberkan bahwa ada 4 lagu buatannya yang hingga kini masih dipakai oleh Amigdala.
"Hanya ada 4 lagu + 1 puisi yang rilis resmi di platform digital: Kukira Kau Rumah, Tuhan Sebut Sia-Sia, Di Ambang Karam, Belenggu, Balada Puan. Sisanya yang pernah teman-teman saksisan dari panggung ke panggung,
Menurut Aya, semua lagu dan puisi tersebut adalah hak miliknya.
"Dan lirik-lirik lagu yang belum resmi rilis ini, sepenuhnya adalah hak milikku,"
Sebelumnya, Aya mengaku tidak datang saat Gala Premier film Kukira Kau Rumah pada 1 Februari 2022.
"Karena undangan yang datang untuk band. Aku bukan lagi bagian dari band. Dan lagipula (terima kasih, Tuhan) hari itu aku sibuk menghitung hari kapan demam mamaku turun. Rumah lebih penting," tulisnya.
Ia kemudian menjawab pertanyaan netizen di Instagram Storynya, soal masih pantaskan Amigdala membawakan lagu Kukira Kau Rumah.
Menurut dia, persoalannya bukan pantas atau tidak, tapi masalah etika moral.
"Band itu masih ada setelah aku hengkang. Lagu itu resmi dirilis dan tentu akan abadi. Tentu saja ada royalti untukku, meski aku tidak tahu apakah yang kuterima sudah layak," tulisnya.
