Bisnis.com, JAKARTA - Dengan semakin tingginya adopsi gaya hidup digital dan perkembangan kemajuan teknologi, memberi kemudahan akan akses berbelanja bagi para konsumen, ditambah dengan masih berlangsungnya pandemi COVID-19, telah banyak merubah kebiasaan masyarakat dalam berbelanja.
Jika dulu konsumen sering berbelanja langsung ke lokasi atau toko fisik, saat ini konsumen memiliki banyak pilihan untuk dapat berbelanja dari rumah tanpa perlu pergi ke mana-mana. Sebagai salah satu upaya mengedepankan prinsip customer centric dalam memahami kebutuhan pelanggan yang terus berkembang disetiap fase kehidupan, para produsen atau perusahaan penyedia produk dan jasa harus mulai beradaptasi dan mengimplemntasikan strategi pemasaran omnichannel.
Foto: dok. Telkomsel
Strategi omnichannel berfokus pada meningkatkan kepuasan pelanggan melalui customer journey atau experience yang lancar dan menyenangkan pada semua saluran yang ada. Jadi, setiap platform atau saluran yang digunakan oleh perusahaan harus terintegrasi dengan baik sehingga dapat memberikan seamless experience pada penggunanya.
Untuk mengintegrasikan seluruh channel yang ada tentunya tidaklah mudah. Semakin banyak saluran yang dimiliki perusahaan, akan semakin sulit integrasinya dan biayanya tentu akan semakin besar. Belum lagi tantangan seperti limitasi dari setiap platform atau perangkat yang digunakan, lambatnya respon sehingga menurunkan kepuasan pelanggan, serta sulitnya menentukan KPI (Key Performance Indicator) untuk tiap agen dalam setiap saluran.
Dengan dukungan konektivitas yang andal sebagai infrastruktur IT, pengintegrasian saluran-saluran dalam omnichannel akan semakin mudah, berkat solusi seperti omnichannel chat, voice contact center, dan integrasi API untuk bisnis, yang dapat diterapkan pada industri retail dan distribusi.
Contohnya seperti Messenger API for Whatsapp, Instagram, Twitter dan media soisal lainnya yang bisa digunakan perusahaan kecantikan yang memfokuskan penjualannya melalui media sosial.
Messenger API untuk berberapa media sosial yang diintegrasikan ke dalam omnichannel chat memberikan kemampuan untuk menangani banyaknya pesan yang masuk dengan baik, pertanyaan konsumen, merespon keluhan, serta melakukan pendekatan untuk keperluan penjualan via media sosial dalam satu dashboard.
Khususnya untuk Whatsapp Business API, dengan berbagai fitur yang mempermudah proses komunikasi antara pelaku bisnis dan pelanggan. Dengan demikian, konsumen menikmati pengalaman berbelanja yang menyenangkan serta journey yang lebih streamline dan end to end.
Salah satu contoh kasus pada perusahaan retail produk kecantikan dan kesehatan, dimana telah menangani lebih dari 1000 pesan masuk setiap harinya di media sosial mereka. Dengan menggunakan omnichannel dalam satu dashboard, perusahaan tersebut dapat menangani semua pesan yang masuk tanpa memakan waktu, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan yang berdampak pada peningkatan penjualan dan performansi perusahaan secara umum.
Tak hanya untuk organisasi atau perusahaan berukuran besar, pengusaha retail kecil pun dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan pelayanan mereka. Selama penjualan mereka berfokus pada pelanggan melalui kanal-kanal digital seperti media sosial, aplikasi messenger, dan sebagainya, omnichannel bisa menjadi solusi yang efektif.
Sebagai leading digital telco di Indonesia, Telkomsel melalui unit bisnis Telkomsel Enteprise banyak menghadirkan inovasi solusi layanan yang lengkap untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan korporasi, salah satunya yakni platform pengembangan ominichannel. Informasi lebih lanjut terkait solusi omnichannel, dapat mengunjungi laman tsel.me/enterprise, klik hubungi Kami dan isi formulirnya.
Temukan juga solusi digital lainnya di tsel.me/enterprise seperti keamanan perangkat, layanan video conferencing dan kolaborasi online. Temukan berbagai pilihan solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda untuk membuka berbagai peluang agar semakin #MelesatDenganDigital.