Bisnis.com, JAKARTA – Public speaking dinilai sebagai salah satu kemampuan penting yang wajib dikuasai generasi muda agar mampu bersaing di era modern. Kemampuan public speaking bisa digunakan untuk menyampaikan gagasan agar dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran.
Di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini, teknik public speaking juga harus berkembang dan adaptif seiring munculnya berbagai media komunikasi digital.
Menurut praktisi komunikasi Cornelia Laksmi Dewi Supama, praktik public speaking melalui teknologi komunikasi digital memiliki tantangan tersendiri mengingat audiens yang semakin beragam dan tersebar di berbagai tempat. Dalam materi yang dibawakannya di pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022, Laksmi mengatakan, diperlukan kecakapan atau soft skill tambahan lainnya untuk menunjang kemampuan melakukan public speaking secara digital.
“Teknologi komunikasi seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams dan aplikasi video conference lainnya sudah tidak asing kita gunakan. Saat kita melakukan diskusi atau presentasi melalui media tersebut, sebetulnya kita juga sedang melakukan public speaking. Namun bagi banyak orang, public speaking secara digital ini juga merupakan tantangan tersendiri. Minimnya interaksi dengan audiens dapat membuat pesan yang dibagikan tidak dapat dipahami dengan baik,” ungkap Laksmi dalam keterangan tertulis, Selasa (5/4/2022).
Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis di salah satu TV swasta ini menjelaskan pemaparannya kepada lebih dari 520 mahasiswa penerima program Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) angkatan 2021/2022 yang berasal dari 90 universitas di Indonesia. Pelatihan Leadership Development diselenggarakan oleh Djarum Foundation dan berlangsung sepanjang Maret 2022.
Laksmi menjelaskan, berbagai hambatan dapat muncul saat seseorang melakukan public speaking, baik secara langsung maupun melalui media digital seperti gugup dan hilang fokus saat menyampaikan materi. Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan kecakapan yang dinamakan leadership voice.
“Leadership voice adalah cara seorang pembicara atau narasumber untuk menyampaikan ide dan gagasannya kepada para audiens. Leadership voice menjadi refleksi dari gagasan dan ide yang kita miliki. Agar gagasan dan ide kita tersebut dapat diterima dengan baik oleh para audiens, kita harus mampu menyampaikannya dengan jelas, lugas, terstruktur dan persuasif,” tuturnya.
Untuk memiliki leadership voice yang mumpuni, seseorang harus mampu mengasah inner dan outer confidence yang dimilikinya. Inner confidence fokus kepada penguasaan konten gagasan serta ide yang ingin disampaikan. “Tapi tidak hanya terbatas pada isi konten yang akan disampaikan, namun termasuk juga cara penyampaiannya. Kita harus mampu menarik perhatian dari para audiens untuk mendengarkan apa yang akan kita sampaikan. Setelah mendapatkan perhatian audiens, tugas selanjutnya ialah menyampaikan materi secara lugas, terstruktur dan persuasif agar mudah dipahami. Penegasan terhadap ide dan gagasan
juga perlu dilakukan di bagian penutup dengan pesan yang kita sampaikan dapat diingat oleh audiens,” Laksmi menjelaskan.
Faktor lain yang dapat mendukung seseorang untuk memiliki leadership voice yang baik adalah outer confidence yang berfokus kepada hal-hal yang dapat dilihat oleh orang lain, yaitu artikulasi dan tempo saat berbicara, eye contact dengan audiens, gestur badan dan ekspresi yang kita tunjukkan serta pakaian yang kita gunakan.
Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Lounardus Saptopranolo menuturkan, bahwa tujuan utama pemberian materi “The Voice of A Leader” ini ialah guna melatih kepercayaan diri para generasi muda khususnya Beswan Djarum agar mampu menyampaikan ide dan gagasannya dengan baik di tengah masyarakat. Diharapkan, soft skills yang dibagikan dalam program pelatihan Leadership Development ini, dapat mendorong generasi muda untuk berkontribusi lebih dalam pembangunan bangsa.
“Leadership voice dibutuhkan saat kita melakukan public speaking, agar gagasan dan ide yang kita miliki dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh masyarakat. Tentunya seorang pembicara harus memiliki inner dan outer confidence yang baik juga saat melakukan public speaking, karena kedua faktor tersebut saling melengkapi. Akan menjadi sia-sia jika kita tidak dapat menyampaikan dengan baik, segala gagasan dan ide yang sudah kita temukan tersebut,” jelas Sapto.
Materi “The Voice of A Leader” adalah satu dari tiga materi soft skills yang diberikan dalam program pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022. Dua materi lainnya yang diberikan kepada para Beswan Djarum adalah “Gritty Leadership” guna membentuk kepribadian yang tangguh dan “Design Thinking in Written Communications” yang bertujuan agar para generasi muda dapat berpikir kritis agar tidak tersesat ditengah arus informasi yang deras.
Pelatihan Leadership Development merupakan satu dari beberapa pelatihan soft skills yang diberikan kepada para peserta Djarum Beasiswa Plus. Pelatihan ini meliputi Nation Building, Character Building, Competition Challenges, serta International Exposure. Tidak berhenti di situ, melalui program Community Empowerement, Beswan Djarum juga diberikan kesempatan untuk menerapkan berbagai soft skills yang diperoleh dengan melibatkan diri secara langsung dalam memberikan jalan keluar pada suatu permasalahan sosial di lingkungan mereka berada.
Sejalan dengan pembekalan soft skills bagi Beswan Djarum, Bakti Pendidikan Djarum Foundation juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk bergabung sebagai Beswan Djarum angkatan 2022/2023. Pendaftaran sudah dibuka secara daring di www.djarumbeasiswaplus.org