Ilustrasi seorang anak dirawat akibat hepatitis akut misterius/WHO
Health

Parents, Lakukan Ini saat Temukan Gejala Awal Hepatitis pada Anak

Newswire
Kamis, 12 Mei 2022 - 20:16
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Dokter Spesialis Anak dr. Ade Rachmat Yudiyanto, Sp.A(K), M. Ked(Ped) mengimbau agar para orang tua tidak panik bila menemukan gejala awal hepatitis pada anak.

"Kalau ada gejala, jangan panik. Segera bawa pasien [anak] ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan," ujar dia.

Adapun gejala awal hepatitis, yakni diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.

Selanjutnya, orang tua juga perlu memastikan agar anak beristirahat total, serta menjaga asupan cairan dan ion tubuh mereka agar tidak dehidrasi, yang mana dalam jangka panjang bisa membahayakan kesehatan.

Sementara untuk makanan, tidak ada pembatasan khusus. Namun, tetap berpedoman pada prinsip gizi seimbang.

"Istirahat total. Semua aktivitas dilakukan di tempat tidur," kata dr. Ade.

Lebih lanjut, menurut Ade, orang tua juga sebaiknya tak menunggu munculnya gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning hingga penurunan kesadaran.

Untuk diketahui, hepatitis adalah radang pada sel hati. Saat ini, parameter yang bisa digunakan untuk memastikannya, yakni enzim hati atau Alanine Aminotransferase (ALT) atau Serum Glutamate Pyruvate Trasnsaminase (SGPT).

Berbicara penyebab, hepatitis bisa disebabkan infeksi dan non-infeksi. Infeksi bisa karena virus (A,B,C, D, E dan G), bakteri atau parasit, sedangkan non-infeksi, misalnya akibat obat, racun, dan metabolisme.

Sementara berkaca pada kondisi saat ini, menurut dr. Ade, belum ada satu pun data akurat yang bisa menyatakan jelas penyebab hepatitis akut misterius.

"Di Indonesia, secara kasusnya memang ada yang dilaporkan. Tetapi apakah termasuk bagian kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, masih diselidiki. Jangan melihat kasus di Indonesia sebagai kasus yang mengerikan tapi kasus yang diwaspadai," kata dr. Ade.

Lepas dari itu, merujuk definisi WHO, ada tiga klasifikasi terkait hepatitis akut yakni konfirmasi yang saat ini belum ditemukan data, probable, dan Epi-linked.

Hepatitis dikatakan probable bila memenuhi sejumlah syarat antara lain: hepatitis akut terbukti, tidak diketahui penyebabnya, bukan penyebab hepatitis virus A, B, C, D dan E. Kemudian, data-data yang lain, seperti pemeriksaan laboratorium ditemukan SGOT atau SGPT lebih dari 500 IU/L, terjadi pada usia di bawah 16 tahun dan kasus ditemukan di atas tanggal 1 Oktober 2021.

Sementara itu, dikatakan Epi-linked atau kontak erat, yakni hepatitis akut di segala usia dan kontak erat dengan kasus probable di atas 1 Oktober 2021.

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro