Jalur kereta api pertama  di Indonesia/wikipedia
Travel

Sejarah 10 Agustus, Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia Terkoneksi

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 10 Agustus 2022 - 07:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - 10 Agustus 1867 adalah sejarah dimana jalur kereta api pertama di Indonesia diresmikan. 

Semarang – Tanggung merupakan dua kota yang pertama kali terkoneksi melalui jalur kereta api.

Jalur kereta api pertama di Indonesia ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron Sloet van de Beele pada 17 Juni 1864. Panjang jalur kereta ini sepanjang 25 kilometer dan lebar 1.435 milimeter, dan melewati dua stasiun pemberhentian, Brumbung dan Alastua.

Pembangunan jalur kereta api ini dipegang oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), kantor perkereta-apian pertama di Indonesia yang terletak di Semarang. 3 tahun kemudian, tepatnya pada 10 Agustus 1867, jalur kereta api Semarang – Tanggung resmi beroperasi.

NIS memberlakukan harga tiket yang variatif, yaitu mulai dari 0.45 gulden, 1.5 gulden, hingga 3 gulden sesuai dengan kelas yang dipesan. Bukan hanya manusia yang dapat berpergian menggunakan kereta api ini. Mulai dari hewan ternak, hasil bumi, pedati, hingga gerobak dapat dinaikkan ke dalam kereta ini.

Kereta Semarang – Tanggung beroperasi dua kali sehari, pagi dan sore hari dengan waktu tempuh selama 1 jam. Kereta akan berangkat dari Stasiun Semarang pada pagi hari pukul 07.00 dan akan tiba di Stasiun Tanggung pada pukul 08.00 pagi. Sedangkan pada sore harinya, kereta akan berangkat pada pukul 16.00 dari Stasiun Tanggung dan tiba pada pukul 17.00 di Stasiun Semarang.

Jalur kereta api pertama di Indonesia dengan panjang kurang lebih 25 km, menghubungkan Stasiun Samarang NIS dan Stasiun Tanggung. Jalur kereta api ini berada di Daerah Operasi IV Semarang. Jalur kereta api ini masih aktif, dengan pengecualian Stasiun Samarang yang ditutup pada tahun 1914.

Pada bulan Agustus 1861, diajukan konsesi pembangunan jalur kereta api pertama di Jawa, yaitu rute Samarang hingga Vorstenlanden (Solo dan Djokdjakarta) dan pada tanggal 28 Agustus 1862 disahkan oleh Gubernur Jenderal yang berkuasa saat itu, Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele. 

Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) kemudian dibentuk untuk menyelenggarakan proyek lintas tersebut. Pada tanggal 27 Agustus 1863, perusahaan ini disahkan menurut akta notaris Amya Esser di Amsterdam, dan segera melaksanakan proyek pembangunan lintas Samarang hingga Vorstenlanden.

Jalur ini mulai dibangun pada hari Jumat pada tanggal 17 Juni 1864 di Kemidjen (km 0). Di km ini Stasiun Samarang dibangun. Pembangunan dilanjut hingga ke Tangoeng hingga akhirnya dibuka untuk umum pada tanggal 10 Agustus 1867.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro