Bisnis, ALMATY – Charyn Canyon terletak 215 kilometer dari timur Almaty, kota terbesar Kazakhstan. Waktu tempuh sekitar 3 jam untuk menuju ngarai yang berada di kawasan Taman Nasional Charyn itu.
Jarum jam menunjukkan pukul 16.16 sore waktu setempat. Kendaraan kami melaju dengan kecepatan sedang, 80 km per jam. dari arah Lake Kaindy. Kurang dari satu jam untuk mencapai Charyn Canyon.
Jarak dari Lake Kaindy memang lebih dekat. Pasalnya, berada di ujung tenggara kota Almaty saat kami mengadakan trip terlebih dulu ke dua danau, yakni Lake Kolsay dan Lake Kaindy.
Kendati tiba di parkiran kompleks ngarai Charyn hampir pukul 17.00, terik matahari masih terasa membakar kulit. Udara lembab membuat badan terasa gerah. Tidak ada pepohonan di sekitar ngarai yang berawarna oranye kecoklatan.
Ada semacam rest area kecil yang dibuat pemerintah setempat. Cukup untuk 10-12 orang berteduh dari sengatan mentari. Sesaat kemudian kami menuruni anak tangga yang jumlahnya mencapai ratusan untuk mencapai dasar Charyn Canyon.
Setelah mencapai dasar, kami, Bisnis Indonesia dan Asosiasi Perusahaan Jasa Pariwisata Indonesia diundang pemerintah Kazakhstan untuk melihat destinasi baru di negara ini menyusuri ngarai yang disebut terbesar setelah Grand Canyon ini.
Belum 10 menit, sebagian besar rombongan sudah terasa lelah. “Saya sampai di sini saja ya,” kata Feby Yoland, perwakilan dari Asita.
Beruntung agen perjalanan wisata yang memfasilitasi perjalanan ini, Limon Travel, ternyata menyewa kendaraan untuk menjelajahi cadas-cadas Charyn Canyon.
Semua memilih naik kendaraan, meski Lucy Smith, guide perjalanan yang juga pendaki gunung ini, sempat menantang beberapa rombongan untuk jalan kaki menuju Sungai Charyn.
Kisah Ngarai Charyn
Sungai Charyn adalah yang berjasa membentuk ngarai. Sungai Charyn adalah anak dari Sungai Ili yang memiliki Panjang 393 kilometer dari Pegunungan Tian Shan. Gunung yang melintas tiga negara, Kazakhstan, China, dan Kirgistan.
Sungai Charyn mengalir deras, sehingga mengikis batuan-batuan ngarai membentuk ornamen alami. Total panjang ngarai, seperti dikutip Kazakhstan.travel, sekitar 150 kilometer. Di beberapa tempat kedalaman mencapai 300 meter.
Salah satu area yang menarik adalah yang kami kunjungi. Memiliki luas area 2 kilometer yang disebut Lembah Kastil, karena pilar dan formasi batuan membentuk struktur yang hampir seperti buatan manusia.
Adapun, terbentuknya Charyn Canyon sekitar 3 juta tahun yang lalu. Saat tanah di sekitar ngarai mulai naik. Ada sebuah danau yang sangat besar di daerah sekitar puncak ngarai kosong.
Kemudian, 2 juta tahun yang lalu gempa besar mengganggu aliran sungai, terhalang tanah longsor. Aliran air berbelok dan mengikis bagian ngarai sehingga membentuk pahatan batu.
Sungai Charyn masih mengalir di dasar ngarai membentuk ngarai besar. Konon, seperti dikutip dari berbagai sumber, daerah itu dulu kala merupakan laut pedalaman yang luas.
Endapan yang terungkap di sisi ngarai relatif lunak. Areal ini merupakan impian para ahli geologi untuk mengungkap sejarah bumi pada ratusan juta tahun lampau. Kawasan ini dijadikan cagar alam pada 1964. Unesco pun menetapkan daerah dilindungi layaknya Grand Canyon di Amerika Serikat.
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa nama ngarai mengikuti nama sungai yang dilaluinya. Kata Syaryn berarti pohon ash. Ada yang berpendapat bahwa turunan dari kata Char. Dalam Bahasa Turki berarti ‘jurang’.
Kedua nama ini sesuai dengan kondisi lokasi di mana terdapat medan terjal dan ditemukannya pohon ash.
Petualangan di Sekitar Ngarai
Lucy Smith melarang rombongan berenang di sungai. Air sungai memang terasa dingin. Aliran air cukup deras dan berbatu. Terlihat di pinggir sungai lainnya beberapa wisatawan berenang menyeberangi aliran air yang deras.
“Jangan berenang ya, karena aliran air sangat deras. Biar yang berpengalaman saja mereka yang berenang,” kata Lucy.
Dia pun mengingatkan apabila berfoto di atas pohon agar berhati-hati dan memantau lebih detil. “Sebelumnya di temukan ular pohon yang warnanya sama dengan pohon.”
Belantara Charyn Canyon masih liar, meski banyak dikunjungi turis. Selain ular, banyak ditemukan laba-laba beracun seperti Black Widow, kalajengking, dan lainnya.
Di Sungai Charyn pun dilakukan kegiatan olahraga petualangan, seperti arung jeram dan kano. Selain itu, pengunjung dapat memancing di sungai yang beraliran tenang. Terdapat spesies ikan yang disebut Naked Osman.
Terdapat pula tempat untuk memasang tenda. Apabila ingin menginap secara glamping disediakan tenda Nomad penduduk setempat.