Arsip - Gunung Merapi saat terlihat meluncurkan lava pijar dari Turi, Sleman, Yogyakarta, Minggu (25/4/2021)./Antara-Hendra Nurdiyansyah
Travel

Sejarah 26 Oktober, 12 Tahun Meletusnya Gunung Merapi dan Meninggalnya Mbah Maridjan

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 26 Oktober 2022 - 06:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pada 26 Oktober 2010, terjadi letusan Gunung Merapi di Yogyakarta yang mengeluarkan awan panas dan menewaskan ratusan warga desa di sekitar kaki gunung, salah satunya adalah Mbah Maridjan.

12 tahun yang lalu Gunung Merapi adalah gunung api aktif mengalami erupsi mulai 26 Oktober 2010 pukul 17.02 dengan beberapa kali memuntahkan material gunung hingga diiringi awan panas dan banjir lahar dingin sampai jarak 14 kilometer.

Hingga akhirnya pada tanggal 5 November terjadi letusan yang terdengar di tiga kota yakni Yogyakarta, Magelang, dan Wonosobo.

Letusan demi letusan dimulai pada tanggal 26 Oktober 2010 dan puncaknya pada tanggal 4 s.d. 5 November 2010. Peristiwa ini menyebabkan 386 orang meninggal dunia, termasuk di dalamnya juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan.

Pada erupsi tahun 2010 Merapi membuat rekor baru dalam luncuran awan panas, yakni sejauh 15 km dari puncak Merapi menuju Cangkringan.  Berdasarkan dari laman bnpb.id, erupsi Gunung Merapi berdampak pada berbagai sekor yakni; sektor pemukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi, lintas sektor yang mengakibatkan terganggunya aktivitas umum di sekitar Gunung Merapi.

Pada tanggal 26 Oktober 2010 pukul 17.02 WIB Gunung Merapi meletus, yang terletak di 4 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Sleman di Provinsi DI Yogyakarta.

Pada tanggal 5 November 2010 pukul 01.00 - 06.00 terjadi erupsi lanjutan yang sangat besar dengan radius luncuran awan panas semakin jauh sehingga menimbulkan korban meninggal dan luka-luka.

Hingga tanggal 13 November 2010 pukul 00.00 - 07.00 WIB Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Dengan kondisi tersebut, maka status aktivitas Gunung Merapi masih tetap pada tingkat Awas (level 4) dengan ancaman bahaya berupa awan panas dan lahar. *)

Total korban meninggal dunia sebanyak 242 orang (Prov. DI Yogyakarta 188 orang dan Prov. Jawa Tengah 54 orang). Korban yang dirawat: lebih dari 500 orang.

Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan fasilitas kesehatan yaitu 1 unit Rumah Sakit di Kabupaten Magelang.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro