Bisnis.com, SOLO - Pendaki asal Malaysia mendapat rujakan dari netizen karena tak mau akui bantuan dari Sherpa saat mendaki di Gunung Everest.
Ia yang nyaris mati, digendong oleh Sherpa dari zona kematian selama 6 jam. Usaha Sherpa untuk menyelamatkannya itu pun tak sia-sia.
Pendaki bernama Ravichandran atau Ravi akhirnya selamat setelah digendong dan diseret dari puncak Everest.
Namun secara mengejutkan, Ravi menolak mengakui bahwa ia selamat karena bantuan dari Sherpa bernama Gelje.
Padahal foto dan video penyelamatannya itu beredar luas di media sosial. Ia pun langsung memblokir akun Instagram Gelje Sherpa saat diminta netizen untuk meminta maaf.
Bukan Gelje Sherpa, Ravi kukuh bahwa yang menyelamatkannya dan membuatnya masih hidup adalah rekan yang baik di tim The 14th Peaks Expeditio Co dan Global Rescue.
Namun setelah terus didesak oleh netizen, Ravi akhirnya membatasi akun Instagramnya. Ia kemudian mengedit keterangan unggahannya.
Ia menuliskan bahwa Gelje Sherpa adalah satu dari banyak orang yang membantunya.
Dari keterangan yang beredar di internet, Gelje saat itu sedang memandu kliennya dari China. Ia lantas menghentikan misinya, untuk membantu Ravi.
Pengakuan Gelje Sherpa soal Penyelamatan Pendaki dari Malaysia
selanjutnya...
Kronologi penyelamatan pendaki asal Malaysia
Awalnya, pada 18 Mei 2023, saat Gelje Sherpa sedang memandu klien Tiongkoknya menuju puncak Everest, dia melihat pendaki Malaysia yang berada dalam kondisi terjepit dan menggigil kedinginan, lantaran suhu yang bisa turun hingga minus 30 derajat celcius.
“Kami tidak dapat membawa pendaki tersebut dengan menggunakan tandu, sehingga kami harus memikulnya,” ungkap sosok Gelje Sherpa tersebut.
Dia bercerita, dirinya harus menarik pendaki asal Malaysia sejauh 600 meter (1.900 kaki) dari area Balcony ke South Col selama sekitar enam jam.
South Col sendiri adalah sebuah lembah yang terletak di antara puncak Everest dan Lho La Pass di perbatasan Nepal-Tibet. Lembah ini merupakan kamp tingkat tinggi yang sering digunakan oleh para pendaki saat melakukan pendakian ke puncak Everest.
Setelah sekian lama berjuang melakukan penyelamatan seorang diri, akhirnya seorang pemandu lain yang berada di South Col, Nima Tashi Sherpa bergabung dalam penyelamatan tersebut.
"Kami membungkus pendaki dengan tikar tidur. Di sana kami mulai dari menarik hingga memikul bahkan menggendong pendaki tersebut untuk memindahkannya ke kamp III." kata salah satu Gelje dilansir dari Youtube Reuters, Senin (01/6/2023).
Meski sempat mengalami kesulitan, akhirnya sebuah helikopter pun melintas dengan membawa tali panjang guna mengangkat sang pendaki yang kritis ini dari kamp III menuju ke kamp dasar.
Membatalkan Pendakian ke Puncak Everest
Bagi kedua pendaki asal Nepal tersebut, menyelamatkan nyawa pendaki tersebut lebih penting daripada mencapai puncak.
Hal tersebut tercermin bagaimana sang Gelje yang membawa pendaki asal Tiongkok itu meyakinkan kliennya untuk menghentikan pendakiannya ke puncak dan memilih fokus pada penyelamatan pendaki Malaysia yang membutuhkan bantuan.
“Uang dapat diperoleh kapan saja, tetapi nyawa seseorang tidak dapat dikembalikan," katanya.