Bisnis.com, JAKARTA - Mie instant adalah salah satu makanan favorit sebagian besar masyarakat Indonesia, bahkan Indonesia masuk dalam daftar tiga besar utama sebagai negara pengkonsumsi mie instant tertinggi di dunia.
Pada umumnya pembuatan mie instant terdiri dari berbagai tahap yaitu pencampuran, pembentukan, pengukusan, penggorengan, pendinginan, dan pengemasan.
Penggorengan sendiri bertujuan untuk mengurangi kadar air pada mie sehingga menjadi lebih awet.
Proses inipun yang menjadi salah satu hal yang berpengaruh negatif terhadap kesehatan.
Apabila dibuat dengan cara digoreng, adonan yang telah dibentuk akan dipanaskan dalam minyak bersuhu 120°C sampai 140°C selama kurang lebih 1 menit.
Bila dibuat dengan pengovenan, maka adonan tersebut akan dipanaskan dalam oven dengan suhu sekitar 200°C selama 20 hingga 30 menit.
Cara penggorengan juga membuat mie terasa lebih enak. Ini karena adanya penambahan minyak saat menggoreng yang juga turut memberikan rasa dan aroma, sehingga biasanya lebih banyak disukai.
Secara umum, mi yang dibuat dengan digoreng maupun dioven mengandung karbohidrat, lemak dan protein yang berasal dari bahan baku. Namun, mi yang digoreng akan memiliki kandungan lemak lebih tinggi karena adanya penambahan minyak saat penggorengan.
Selain itu, cara pengolahan ternyata akan berpengaruh terhadap kandungan gizi dalam mi instan.
Mi yang dibuat dengan oven umumnya akan memiliki kadar air yang lebih tinggi yaitu dibawah 14%, sedangkan penggorengan mampu menurunkan kadar air lebih rendah dari 10%.
Saat proses memasak, vitamin dan mineral yang terkandung pada makanan juga bisa tetap terjaga atau hilang sama sekali.
Memanggang makanan hanya memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada menggoreng, nah dari situ vitamin serta mineral dari makanan tersebut akan tetap terjaga.
Sedangkan saat kamu menggoreng makanan, vitamin dan mineral pada makanan bisa hilang larut dalam minyak panas.
Salah satu produsen mie oven di Indonesia adalah Mayora, yang baru saja meraih penghargaan Inovasi Produk Pangan dan Gizi dari Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia, sebagai Produk Mie Oven Pertama yang Lebih Sehat dan Bercita Rasa Tradisional
Mayora Mie Oven dianggap menawarkan produk dengan nutrisi yang lebih baik karena melalui proses pembuatan dioven, bukan digoreng.
Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Hardinsyah MS mengatakan, produk Mayora Mie Oven Goreng Bawang mendapat penghargaan sebagai mie oven pertama di Indonesia dengan cita rasa tradisional dibuat tanpa proses penggorengan dan mengandung natrium lebih rendah.
M.T Assyaukani, Marketing Director Mayora Mie Oven Mie oven mengatakan terlalu banyak mengkonsumsi natrium atau garam akan berbahaya bagi tubuh.
Walaupun dibutukan untuk membantu kerja saraf dan otot, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta mengendalikan tekanan dan volume darah, namun mengkonsumsi natrium berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Sementara lemak, terutama lemak jenuh yang berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan obesitas, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, peradangan hingga memengaruhi kondisi psikologis. Jika lemak menyumbat peredaran darah ke jantung, hal ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Sedangkan jika menyumbat peredaran darah ke otak, bisa berisiko stroke.