Koleksi Rolupat Batik di galerinya yang berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur./Bisnis
Fashion

Rolupat Batik & Etalase 150 UMKM

Ana Noviani
Minggu, 2 Juli 2023 - 22:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi misi yang diusung oleh Rolupat Batik yang dirintis oleh Henny Christiningsih pada 2016. Berawal dari bisnis batik, Rolupat kini bertransformasi menjadi etalase bagi lebih dari 100 produk UMKM. 

Perjalanan bisnis Rolupat dimulai dari kecintaan Henny terhadap batik sebagai produk budaya dan wastra Indonesia. Apalagi, orang tua Henny yang berasal dari Solo juga sempat menggeluti bisnis batik. 

Produk-produk batik Rolupat dipamerkan di butik sekaligus kafe yang terletak di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Batik Rolupat hadir dengan ragam varian produk mulai dari pakaian pria dan wanita, asesoris tas, gelang, dan kalung, hingga kerajinan table set.  

Rentang harga produk-produk Rolupat sangat beragam. Kemeja batik katun lengan pendek untuk pria, misalnya, dipatok di rentang Rp250.000—Rp350.000. Sementara itu, harga selembar kain atau gaun batik tulis Solo berbahan sutera dapat menyentuh jutaan rupiah. 

Tak hanya menggunakan teknik mencanting dan cap dalam proses produksinya, Batik Rolupat juga menerapkan teknik spon untuk menghasilkan kain batik dengan kombinasi warna yang cantik dan motif yang unik. 

“Waktu pandemi, saya banting setir untuk bikin masker. Itu yang membuat Rolupat bisa survive,” kata Henny, baru-baru ini. 

Rolupat Batik & Etalase 150 UMKM

Pengembangan bisnis Rolupat, lanjutnya, didukung oleh kredit perbankan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Rolupat lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan menggandeng mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar Jakarta Timur. Henny turun tangan langsung untuk melakukan kurasi terhadap produk-produk UMKM yang bisa mejeng di gerai Rolupat.

“Saya kurasi mungkin lebih dari 1.000 produk UMKM. Sekarang yang gabung di Rolupat sekitar 150 UMKM makanan dan kerajinan yang kualitasnya bagus,” papar Henny. 

Dia paham betul bahwa UMKM perlu daya beli dan modal untuk mendorong produksi. Untuk itu, Rolupat menerapkan sistem pembelian jual putus terhadap produk-produk UMKM yang masuk Rolupat. 

Menurut Henny, sistem itu membuat produksi UMKM menjadi kontinu karena pelaku usaha mikro dan kecil tak perlu menunggu pencairan pembayaran di belakang saat volume penjualan produk dihitung. 

Rolupat juga membantu aspek permodalan agar UMKM dapat menjadi debitur perbankan. Sebagai nasabah loyal BRI, Henny tak segan menjaminkan aset miliknya agar UMKM yang bergabung dengan Rolupat bisa mendapat aliran Kredit Usaha Rakyat dengan tingkat bunga yang menarik dari bank pelat merah itu. 

Selain lewat butik fisik, Henny aktif mengikuti tender dan pameran untuk memacu penjualan. Dia juga tak segan merogoh kocek puluhan juta rupiah untuk menyewa lapak pameran di luar negeri, seperti Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, dan Turki. Produk batik, teh, kopi, hingga abon hasil olahan UMKM Rolupat diboyong untuk dipamerkan di ajang internasional. 

“Ikut pameran di luar negeri itu inisiatif saya sendiri. Meski untungnya mungkin sedikit, tapi ada kebanggaan tersendiri kalau hasil karya produk budaya kita dikenal di mancanegara,” ucapnya. 

Rolupat Batik & Etalase 150 UMKM

Transformasi digital juga mewarnai perjalanan Rolupat yang kini diestimasi meraup omzet hingga Rp1 miliar per bulan. Henny memanfaatkan beragam lokapasar, website, hingga media sosial untuk memamerkan dan memasarkan produk-produk Rolupat secara daring. 

Kontribusi penjualan dari dagang-el, kata Henny, sempat menyentuh 60% saat pandemi Covid-19. Namun, relaksasi mobilitas masyarakat perlahan-lahan kembali mengangkat omzet dari gerai fisik dan pameran. Dengan strategi itu, omzet Rolupat saat ini disebut menyentuh miliaran rupiah per bulan. 

Rolupat turut menularkan adopsi digital itu dengan memberikan pelatihan digitalisasi untuk UMKM yang bergabung dengan Rolupat. Dengan begitu, UMKM yang dibina dapat makin berdaya dan mandiri. 

Ke depan, Henny berharap dapat melebarkan sayap bisnis Rolupat hingga ke daerah-daerah lain. Dengan begitu, lanjutnya, lebih banyak UMKM yang dapat terbantu perekonomiannya. 

Penulis : Ana Noviani
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro