Seorang anak sedang sedih dan depresi. Ada beberapa cara yang  bisa dilakukan untuk menemukan inner child dalam diri sendiri, untuk memulihkan/The Indian Express
Health

Tips Menyembuhkan Trauma Bullying

Redaksi
Selasa, 20 Februari 2024 - 17:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus bullying sering terjadi kepada siapapun dan kini juga marak terjadi di dunia pendidikan. Anak yang pernah mengalami bullying, harus sembuh dari trauma agar bisa hidup tanpa rasa takut.

Bullying merupakan perilaku tidak baik yang dilakukan seseorang kepada orang lain, perilaku tersebut berapa kekerasan lisan yakni ujaran kebencian yang diberikan orang lain atau kekerasan fisik yang dilakukan kepada orang lain.

Biasanya, seseorang menjadi korban bullying karena berpakaian berbeda, cara bicara, gaya hidup, dan kondisi keuangan. Namun, ada juga orang yang dibullying, karena pintar.

Dilansir dari verywellfamily.com, Selasa (20/2/2024) korban yang mengalami bullying menimbulkan keraguan pada diri sendiri, sehingga sulit untuk mempercayai orang lain. Para korban bullying takut untuk membela diri karena kurang memiliki persahabatan yang berkualitas.

Akibat yang ditimbulkan dari bullying bermacam-macam, dilansir dari psyche.co pada penelitian tahun 2013 terhadap ratusan orang, ditemukan bahwa seseorang yang memiliki riwayat bullying atau penindasan pada masa kecil nya akan mengalami gangguan panik, gangguan kecemasan umum serta depresi di masa dewasa.

Jika Anda mengalami bullying dan bingung tindakan apa yang harus dilakukan untuk sembuh dari trauma bullying. 

Simak cara agar sembuh dari trauma bullying:

1. Mengakui dan memaafkan peristiwa masa lalu

Ketika seseorang mengalami tindakan bullying sulit bagi mereka untuk menerima peristiwa tersebut. Para korban akan menderita saat mengingat peristiwa buruk tersebut, karena berada di kondisi yang tidak mengenakan. 

Tidak menerima kondisi yang dialami akan mempersulit penyembuhan trauma yang dialami karena bullying. Jadi, cara yang dapat dilakukan yakni menerima masa lalu dan memaafkan peristiwa yang telah terjadi. 

Sebab, tidak semua peristiwa yang terjadi di dalam hidup Anda, bisa dikontrol. Cara pertama agar sembuh dari trauma bullying adalah menerima dan memaafkan. 

2. Prioritaskan kesehatan dan pemulihan

Para korban bullying banyak menghadapi masalah-masalah dalam diri mereka akibat dari tindakan seseorang. Masalah yang dialami seperti kecemasan, gangguan makan, sakit kepala, insomnia, gangguan stres pasca trauma.

Jika Anda mengalami bullying, maka Anda segera konsultasi ke dokter dan psikolog. Carilah bantuan dari pihak profesional, untuk memulihkan kondisi psikologismu. 

Saat psikologis Anda pulih, maka ini akan berdampak pada kesehatan fisik. Tentunya, bantuan dari psikolog akan membantu Anda lebih cepat pulih dari trauma.

3. Kenali diri sendiri

Saat seseorang pernah mengalami bullying banyak dari mereka yang kehilangan rasa percaya diri, karena mereka menerima omongan yang kurang baik dari orang lain. Padahal, apa yang dikatakan belum tentu yang sebenarnya.

Langkah yang dapat Anda lakukan yaitu dengan cara menolak kebohongan tentang apa yang dikatakan orang lain tentang diri Anda. Tunjukan bahwa apa yang dikatakan bukanlah hal yang benar dengan fokus untuk belajar menjadi dirimu sendiri.

4. Hindari untuk mengisolasi diri

Tahap ini penting dilakukan untuk sembuh dari trauma bullying, karena sering terjadi para korban bullying memilih untuk menjauhi semua orang. Oleh karena itu, Anda dapat melakukan dengan cara cara tetap menjaga hubungan dengan teman dan keluarga yang suportif. 

5. Bercerita dengan orang

Tidak semua orang dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dialami, tetapi dengan menceritakan masalah Anda dengan orang lain dapat mengurangi beban pikiran Anda.

Berceritalah dengan orang yang Anda percayai seperti teman atau keluarga. Jika Anda takut untuk menceritakan pada orang sekitar, maka Anda dapat menceritakannya pada seorang yang profesional dengan datang ke psikolog.

6. Ubah proses berpikir

Ketika seseorang mengalami tindakan bullying di masa kecil nya, mereka menjadi 'mengubur' peristiwa itu untuk melupakan rasa sakit. Namun, Anda harus menghindari hal ini. 

Ingatlah, untuk fokus pada penyembuhan diri sendiri, penyembuhan trauma yang dialami. Mulailah lakukan hal-hal yang dapat membuat Anda bahagia. (Nur Afifah Azahra Aulia)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro