Bisnis.com, JAKARTA - Maraknya kasus bully atau perundungan menjadi momok yang menakutkan bagi orang tua maupun anak itu sendiri. Pasalnya, korban yang mengalami perundungan dapat mengalami trauma secara fisik dan psikologis.
Tidak jarang kasus pembullyan terjadi di ruang lingkup pendidikan yang seharusnya menjadi wadah bagi setiap anak meningkatkan potensi diri.
Terbaru, adanya kasus perundungan di SMU Binus School Serpong yang melibatkan siswa yang tergabung dalam sebuah genyang membuat korbannya masuk rumah sakit.
Oleh karena itu, langkah preventif untuk mencegah terjadinya aksi bully perlu dilakukan sejak dini dan melibatkan stakeholder terkait seperti keluarga, lembaga masyarakat, dan pemerintah, khususnya pendidikan yang menjadi tempat bagi anak untuk berkembang.
Tempat pendidikan juga menjadi cerminan bagi anak dalam bertindak di lingkungan sosial.
Dilansir laman resmi American Psychological Association terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya pembullyan, yaitu :
1. Edukasi tentang pembullyan
Sebagai pionir penting anak dalam tumbuh kembang, guru harus memberikan edukasi tentang bahayanya melakukan pembullyan yang tidak dapat ditoleransi sama sekali.
Dengan begitu, siswa akan memahami dan menghindari tindakan bully. Tentunya, edukasi ini harus dikomunikasikan sesuai umur sang siswa agar dapat dipahami secara baik.
2. Lakukan komunikasi secara intens
Pendidikan bukan hanya sekedar tempat menimba ilmu secara formil, namun juga sebagai rumah kedua bagi anak-anak. Setiap tenaga pengajar perlu menjalin hubungan komunikasi secara baik dengan para siswanya agar dapat memahami kondisi fisik dan psikologis.
3. Jadilah cerminan positif bagi siswa
Selain orang tua, guru menjadi cerminan bagi setiap anak dalam bertindak, di mana setiap tindakan yang dilakukan tidak menutup kemungkinan akan diadaptasi oleh anak. Bisa dikatakan perilaku tenaga pengajar juga menjadi landasan utama bagi anak untuk bersikap di kehidupan sosial.
Sehingga, setiap tenaga pengajar diwajibkan memberikan kedekatan emosional secara positif agar anak terhindar dari perilaku menyimpangnya khususnya pembullyan. Guru juga perlu menekankan tentang cara menghormati dan menghargai sesama manusia.
4. Libatkan siswa dan orang tua
Sektor pendidikan dapat menjadi jembatan bagi siswa dan orang tua untuk menjalin komunikasi secara baik, saat anak menjadi pelaku maupun korban pembullyan, pihak pendidik harus mampu memberikan solusi terbaik dari setiap permasalahan.
Mempertemukan siswa dan orang tua menjadi salah satu cara tenaga pendidik mengetahui tentang kondisi kedekatan orang tua dan anak. Dengan begitu, peran sektor pendidikan dalam mencegah kasus pembullyan dapat berjalan maksimal.
5. Ciptakan lingkungan ramah anak di sekolah
Sekolah harus mampu menciptakan kondisi lingkungan yang ramah bagi anak-anak agar kesan menakutkan untuk berinteraksi tidak terbesit di pikiran anak.
Tenaga pengajar maupun pihak administrasi turut menentukan aturan-aturan tentang konsekuensi bagi pelaku pembullyan agar setiap siswa enggan melakukan tindakan tersebut.
Sekolah juga perlu memberikan fasilitas untuk menyalurkan bakat setiap anak, sehingga aksi pembullyan dapat diminimalisir. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)