Bisnis.com, JAKARTA – Bagi penduduk yang tinggal di dekat gunung api aktif penting untuk mengetahui tanda-tanda gunung akan erupsi agar dapat melakukan evakuasi mandiri. Mengingat gunung di Indonesia masih banyak yang aktif dan telah banyak menelan kerugian serta korban jiwa ketika meletus.
Terbaru, Gunung Ruang di Sulawesi Utara dan Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi yang menyemburkan abu vulkanik dan gas sulfur dioksida yang berbahaya bagi penduduk sekitar. Tak hanya mengancam manusia, aktivitas erupsi dapat memberikan dampak kerugiaan dari aspek material.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dan 500 gunung berapi tidak aktif. Hal ini tidak terlepas dari letak geografis Indonesia yang berada di wilayah lingkaran api pasifik atau cincin api pasifik.
Penting bagi penduduk yang tinggal di kawasan gunung berapi aktif untuk mengetahui tanda-tanda gunung akan mengalami erupsi. Seperti dilansir dari laman BPBD Kab. Buleleng, sebagai berikut:
1. Gempa Lokal
Tanda pertama adalah gempa yang disertai dengan suara gemuruh dari dalam perut bumi karena adanya aktivitas magma. Biasanya, tak berselang dari gempa gunung akan mengeluarkan gas dan debu vulkanik. Kondisi ini tergantung gunung dan catatan dari petugas pemantau aktivitas gunung. Jika status gunung siaga, maka gempa atau letusan akan sering terjadi seiring meningkatnya aktivitas gunung.
2. Menjauhnya Binatang yang Tinggal di Area Pegunungan
Hewan yang tinggal di pegunungan akan segera menjauh ketika gunung akan erupsi. Hal ini tidak lepas dari insting alami hewan yang kuat untuk mendeteksi fenomena alam. Sehingga jangan heran ketika burung, monyet, atau hewan lainnya turun ke dekat pemukiman warga yang berada di kawasan gunung.
3. Suhu Meningkat
Tanda lainnya adalah meningkatnya suhu di wilayah yang berada di dekat gunung berapi. Meningkatnya suhu ini karena cairan magma dalam perut bumi mengalami tekanan tinggi dan berangsur akan naik menuju kawah gunung. Hal ini pernah terjadi ketika Gunung Krakatau erupsi yang mengakibatkan suhu di Jawa Barat meningkat.
Selain itu, meningkatnya suhu akibat aktivitas magma juga mengakibatkan beberapa mata air alami mengalami kekeringan dan membuat warga sulit mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
4. Tumbuhan Mudah Layu
Selain hewan, tumbuhan juga dapat pertanda gunung akan meletus, di mana tumbuhan menjadi mudah layu akibat aktivitas magma yang akan naik ke kawah gunung sehingga mempengaruhi kondisi tanah.
Para warga sekitar lereng gunung juga akan mendapatkan laporan dari petugas pemantau gunung ketika mengalami aktivitas yang tinggi agar evakuasi bisa dipersiapkan dengan matang dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
Namun, alangkah baiknya mengetahui cara evakuasi secara mandiri. Seperti yang dilansir Centers for Disease Control and Prevention, terdapat beberapa cara menyelamatkan diri ketika gunung erupsi, yakni:
1. Perhatikan Rambu Evakuasi
Di daerah pemukiman yang dekat dengan gunung berapi aktif akan diberikan rambu-rambu evakuasi agar warga setempat dapat menjauh dan pergi ke zona aman. Perhatikan juga informasi yang diberikan petugas pemantau gunung untuk dapat bersiap ketika gunung memuntahkan isi perutnya.
2. Tutup Pintu dan Jendela
Semburan abu vulkanik yang tergolong cepat menimbun permukiman membuat beberapa warga harus bertahan di dalam rumah agar tidak terpapar debu vulkanik. Oleh sebab itu, penting untuk segera mengunci pintu dan jendela serta menutup sela-sela menggunakan kain untuk mencegah debu vulkanik masuk ke dalam rumah.
3. Gunakan Masker
Partikel abu vulkanik dan gas sulfur dioksida yang biasanya dimuntahkan gunung ketika erupsi sangat berbahaya untuk sistem pernapasan. Bahkan hal itu bisa mengakibatkan kematian lantaran manusia akan susah bernapas.
Alangkah baiknya untuk mengenakan masker ketika hendak menyelamatkan diri dari zona berbahaya. Selain itu, gunakan kacamata untuk mencegah masuknya debu ke area mata yang dapat mengganggu proses evakuasi.
4. Jangan Bepergian saat Kondisi Belum Aman
Ketika sudah berada di zona aman, pastikan mengikuti arahan petugas setempat dan hindari bepergian sendirian. Pasalnya, kondisi alam yang tidak menentu bisa membuat gunung kembali aktif secara tiba-tiba. Sehingga bepergian sendirian dapat meningkatkan risiko cedera atau kematian.
5. Konsumsi Air Kemasan Matang
Jangan mencoba untuk mengonsumsi atau menggunakan air dari aliran yang terdampak erupsi gunung karena memungkinkan telah terpapar zat-zat berbahaya akibat letusan tersebut. Pastikan mengonsumsi atau menggunakan air matang dalam kemasan untuk mencegah keracunan. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)