Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang sejarah sinema, film bertema apocalypse atau akhir dunia sering ditayangkan di bioskop.
Film apocalypse adalah film bertema akhir dari dunia. Film mengenai virus zombie yang menyerang manusia, meteor jatuh di Bumi, alien, hingga monster asing–ini semua termasuk film apocalypse. Lantas, mengapa film apocalypse begitu digemari?
Dikutip Dr Amy Merrill Willis dari University of Lynchburg, “Orang-orang menyukai film tentang apocalypse karena sifat film yang membawa kebebasan dari kehidupan sehari-hari.”
Menurut Dr Willis, film apocalypse mencerminkan keadaan dunia nyata secara lebih ekstrim. Namun, sang protagonis selalu berusaha menemukan cara untuk bertahan hidup. Pada dasarnya, film apocalypse selalu memiliki makna harapan untuk hidup. Hal inilah yang direfleksikan pada penonton dan membuat mereka tertarik dengan tema ini.
Film apocalypse memiliki premis yang beragam. Dilansir dari Screenrant dan Letterboxd, berikut beberapa rekomendasi film bertema apocalypse atau akhir dunia:
1. A Quiet Place: Day One (2024)
Film ini merupakan prekuel dari A Quiet Place (2018) dan disutradarai oleh Michael Sarnoski. Sebelum monster berpendengaran tajam menghabisi dunia, film ini menceritakan tentang kedatangan monster tersebut.
A Quiet Place: Day One berlatar di New York City, Amerika Serikat. Seorang perempuan penderita kanker (Lupita Nyong’o) harus bertahan hidup dari monster bersama beberapa penyintas lain.
Film ini cocok ditonton bagi para penggemar serial film A Quiet Place. Penonton akan merasa tegang sepanjang film, mengingat para monster menyerang dengan cara mendengarkan suara yang muncul di sekitar mereka.
2. Train to Busan (2016)
Seok-Woo (Gong Yoo) dan anak perempuannya (Kim Su-An) menaiki kereta ke Busan untuk merayakan ulang tahun anaknya di rumah istrinya. Namun, mereka terperangkap di dalam kereta ketika wabah zombie menyerang.
Disutradarai oleh Yeon Sang-Ho, terdapat banyak pujian untuk film ini. Berdasarkan ulasan Google Reviews, Train to Busan berhasil membuat para penonton terbawa suasana, dari adegan menegangkan hingga emosional. Namun, ulasan kritikus film tercampur–negatif dan positif–karena dianggap kurang otentik.
3. Cargo (2017)
Film ini merupakan film debut dari sutradara Ben Howling dan Yolanda Ramke. Mirip Train to Busan, ulasan dari film ini kebanyakan merupakan pujian karena berhasil membuat film wabah zombie menjadi menarik dan emosional.
Cargo bercerita mengenai Andy (Martin Freeman) dan Kay (Susie Porter) yang berusaha menjaga anak mereka, Rosie, dari virus di Australia. Virus ini dapat mengubah manusia menjadi zombie dalam kurun waktu 48 jam.
Baca Juga : 10 Film Marvel dengan Anggaran Termahal |
---|
4. Don't Look Up (2021)
Film yang disutradarai Adam McKay ini bercerita mengenai dua ahli astronomi (Jennifer Lawrence & Leonardo DiCaprio) yang berusaha memperingati dunia tentang komet yang akan datang dan menghancurkan Bumi.
Film ini mendapat berbagai kritik dari publik karena berbagai hal–editing, akting, pengarahan film, dan sebagainya. Di sisi lain, ilmuwan dan peneliti justru memberi respon positif mengenai film ini. Dilansir dari The Guardian, seorang ilmuwan iklim berkata bahwa, “Don’t Look Up adalah film satir, tetapi juga merupakan film paling akurat dalam menggambarkan respon masyarakat tentang perubahan iklim.”
5. Snowpiercer (2013)
Di masa depan, sebuah eksperimen pemanasan global gagal dan membunuh hampir semua kehidupan Bumi. Dalam kereta Snowpiercer, terdapat pembagian kelas sosial oleh sejumlah manusia yang masih hidup. Curtis (Chris Evans) memimpin sekelompok orang yang ingin mengontrol kereta dan masa depan mereka.
Snowpiercer disutradarai oleh Bong Joon-Ho, sutradara yang kerap mengangkat tema-tema sosial dalam filmnya. Tema tersebut pun terlihat dalam film ini, yang mendapatkan ulasan positif dari penonton maupun kritikus film. Metacritic memberi film ini “universal acclaim” atau pujian secara global.
6. WALL-E (2008)
Film animasi garapan Pixar dan Disney ini disutradarai oleh Andrew Stanton. Wall-E adalah robot pembersih sampah terakhir di Bumi, hidup sendirian selama 700 tahun. Wall-E bertemu Eve, dan ikut ke luar angkasa bersamanya, bertemu manusia dan robot lain yang telah berevolusi. Wall-E pun berusaha membawa mereka kembali ke Bumi.
Film ini dibanjiri pujian. American Film Institute menobatkan Wall-E sebagai salah satu film terbaik tahun 2008. Mereka membandingkan Wall-E dengan film Charlie Chaplin: “Sejak film ‘Little Tramp’ oleh Chaplin, tidak ada film yang mampu menyampaikan begitu banyak emosi tanpa dialog, hingga adanya ‘Wall-E’.” (Ilma Rayhana)