Bisnis.com, JAKARTA - Program kehamilan dengan metode bayi tabung kini makin banyak digunakan karena banyak yang sukses memiliki momongan.
Salah satunya adalah pasangan publik figur Dennis Lim dan Yunda Faisyah akhirnya mendapatkan kabar baik kehamilan di hari ulang tahun pernikahannya yang ke-5 tahun.
Pasangan ini mengikuti program bayi tabung IVF Ultimate di Bocah Indonesia.
Perjalanan program bayi tabung mereka didampingi oleh tim medis dr. Beeleonie, BMedSc, Sp.OG, Subsp. FER, sebagai dokter spesialis kandungan yang menangani Yunda, serta dr. Gito R. Wasian, Sp.And, sebagai dokter spesialis andrologi yang menangani Dennis Lim.
Program IVF Ultimate Bocah Indonesia, menurut tim dokter, memiliki tujuh manfaat unggulan yang dirancang khusus untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam program bayi tabung. Program ini mencakup teknologi canggih, pemantauan medis yang intensif, dan dukungan emosional bagi pasangan.
Melalui pendekatan menyeluruh ini, Bocah Indonesia telah membantu banyak pasangan meraih impian mereka menjadi orang tua.
Dengan program bayi tabung yang didukung teknologi Preimplantation Genetic Testing (PGT), pasangan ini kini menyambut dua buah hati kembar yang sehat dan sangat dinantikan.
Sebagai teknologi mutakhir dalam proses bayi tabung, PGT memungkinkan pemilihan embrio terbaik sebelum implantasi, meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan dan kesehatan bayi.
Dilansir dari laman resmi Bocah Indonesia, tes genetik praimplantasi atau preimplantation genetic testing (PGT) merupakan deteksi dini kelainan genetik pada embrio yang dibuat melalui program bayi tabung. Tes ini meningkatkan kemungkinan pasangan memiliki keturunan dengan genetik yang normal.
Melalui PGT, bisa diketahui bahwa embrio yang terpilih untuk ditransfer memiliki jumlah kromosom yang tepat atau bebas dari kelainan genetik tertentu. Ini akan mengurangi peluang kegagalan siklus bayi tabung dan juga keguguran.
Secara umum, ada dua konsep PGT dan ini dibedakan menurut tujuannya:
1. Diagnosis genetik praimplantasi (Preimplantation Genetic Diagnosis/PGD)
Pada PGD, embrio diperiksakan untuk kelainan genetik tertentu yang diketahui, sebelum ditransfer ke dalam rahim ibu. Tes ini dilakukan agar embrio yang bebas dari kelainan dapat ditanam ke dalam rahim.
Cara ini memungkinkan deteksi dini penyakit genetik serius, yang bisa dialami keturunan bila salah satu atau kedua orang tua adalah carrier (pembawa) penyakit atau penderita. Secara umum, PGD dilakukan pada penyakit-penyakit keturunan yang bersifat monogenik, seperti Sindrom Fragile X, penyakit Huntington, dan distrofi otot Duchenne (DMD).
2. Skrining genetik praimplantasi (Preimplantation Genetic Screening/PGS)
Pada PGS, embrio diperiksakan untuk kelainan pada kromosom. Banyak embrio dengan kelainan kromosom tidak berujung pada kehamilan, atau mengakibatkan keguguran. Baik pria maupun wanita, pasti memiliki beberapa sel telur atau sperma dengan kromosom yang tidak normal.
Sehingga, pasti ada risiko terbentuknya embrio dengan jumlah kromosom yang abnormal (aneuploidi). Tentu ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya usia dan riwayat penyakit orang tua. Melalui PGS, kondisi aneuploidi ini bisa terdeteksi dini. Contoh yang terbanyak, yakni Sindrom Down.
Dilansir dari laman resmi Bocah Indonesia, program bayi tabung IVF (In Vitro Fertilization) merupakan proses pembiakkan embrio di laboratorium melalui hasil pembuahan sel telur Bunda oleh sperma Ayah di luar tubuh (in vitro).
Proses pembuahan terjadi dan diobservasi dengan mikroskop selama 3-5 hari. Kemudian, tim kami akan menganalisis secara seksama kualitas embrio agar dapat menentukan embrio yang terpilih untuk transfer dan preservasi cryo.
Tindakan IVF (In Vitro Fertilization) biasanya disarankan bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan atau dengan kondisi medis seperti:
- Faktor Sperma Ayah
- Oklusi Tuba Bilateral
- Gagal IUI Berulang Kali
- Tidak Hamil Pasca Koreksi Tuba Falopi
- Endometriosis Derajat Sedang-Berat
- Infertilitas Idiopatik
- Gangguan Ovulasi
- Gangguan Cadangan Ovarium
- Keguguran Idiopatik Berulang
- Kondisi Medis Turunan
Meski memiliki kesempatan berhasil yang cukup baik, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan program Bayi Tabung gagal, yaitu:
- Respons Tubuh Bunda
- Respons tubuh Bunda tidak sejalan dengan pengobatan selama program seperti merasakan rasa sakit. Oleh sebab itu, kondisi tubuh harus optimal.
- Kualitas Embrio
- Kelainan Kromosom Pada Embrio
- Gaya Hidup
- Disfungsi Implantasi
- Usia Sel Telur
Berikut prosedur IVF?
Stimulasi Ovulasi
Selama fase stimulasi siklus Bayi Tabung, pasien diberikan suntikan hormon setiap hari untuk mengembangkan folikel sel telur dan meningkatkan kadar hormon. Membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk merangsang kandung telur. Selama waktu ini pula, spesialis kami akan melakukan pemeriksaan USG dan tes darah untuk mengecek perkembangan folikel.
- Pengambilan Sel Telur
- Pengambilan Sel Sperma
- Pembuahan Sel Telur
- Transfer Embrio Ke Dalam Rahim
Sebelum menjalani prosedur bayi tabung, pasien akan melakukan beberapa persiapan. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan kondisi tubuh jelang kehamilan.
Pemeriksaan Awal
Istri: USG, HSG, dan Histeroskopi
Suami: Analisa Sperma
Persiapan Mental: Stres berlebihan harus dihindari sebelum menjalani proses Bayi Tabung (IVF).
Perjalanan program IVF Ultimate Koh Dennis dan istri
Pasangan yang menikah pada 2019 ini memulai program hamil saat usia pernikahan menginjak tahun ketiga, sempat mengalami kehamilan positif ‘palsu’.
Sang istri juga sempat mengalami pendarahan saat proses inseminasi akan dilakukan, hingga akhirnya sempat vakum menjalani program hamil.
Kondisi Medis yang dialami Menurut dr. Beeleonie, BMedSc, Sp.OG, Subsp. FER, dokter spesialis kandungan serta konsultan fertilitas Bocah Indonesia, menyebutkan bahwa terdapat beberapa masalah infertilitas yang dialami oleh Yunda, yaitu sindrom ovarium polikistik (PCOS), penebalan dinding rahim, serta sumbatan pada saluran tuba.
Sedangkan, menurut dr. Gito R. Wasian, Sp.And, dokter spesialis andrologi Bocah Indonesia, menyebutkan bahwa masalah infertilitas yang dialami oleh Dennis Lim adalah gangguan sperma teratozoospermia. Di mana kondisi sperma memiliki bentuk dan ukuran yang tidak normal.
Setelah menjalani penanganan pada masalah infertilitas, Dennis Lim dan Yunda pun memulai siklus bayi tabung.
Demi menjaga kesehatan ibu dan calon kedua buah hatinya, Dennis Lim dan Yunda mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, dengan mengonsumsi makanan kaya akan nutrisi dan olahraga secara teratur.